Olahraga seakbola berjalan yang berasal dari Inggeris, dengan induk organisasinya di Indonesia, PERSEJASI, melakukan sosialisasi agar berkembang di kabupaten kota.
Banjarmasin, KP – PERSEJASI (Perkumpulan Sepakbola Berajalan Seluruh Indonesia)) Provinsi Kalimantan Selatan, melakukan sosialisasi Sepakbola Berjalan, yang diikuti 25 peserta di lapangan Upik Mini Soccer Banjarmasin, Sabtu (27/8/2022).
Menurut Ketua Umum Persejasi Kalsel, Muhammad Tarmizi didampingi Sekretaris Umum Fazlulsyah, sepakbola berjalan berasal dari Inggeris, diperkenalkan klub papan atas Liga Premier Inggeris, Manchester City keseluruh Negara di penjuru dunia yang perkembangan olahraga sepakbolanya dinilai semarak , termasuk di Indonesia.
‘’Sudah puluhan provinsi di Indonesia membentuk Persejasi Provinsi, Kalsel juga menerima mandat dari pusat untuk segera membentuk kepengurusan di provinsi hingga ke kabupaten kota. Alhamdulillah beberapa tokoh sepakbola dari beberapa kabupaten sudah menyatakan kesiapannya membentuk kepengursan Persejasi Kabupaten Kota,’’ jelas Tarmizi yang biasa disapa Mizi Zidane ini.
Sepakbola berjalan, lanjut Mizi yang juga Sekretaris Allstars Kalsel FC ini dimainkan dua tim masing-masing 7 orang, termasuk penjaga gawang. Peraturan utamanya selama bermain tidak ada pemain yang berlari, semua harus berjalan, begitu pula ketika melakukan dribling bola.
Karena itu, sepakbola berjalan yang dimainkan hanya 2 x 7 menit, sangat cocok dimainkan para pemain sepakbola yang sudah usia 50 tahun keatas tetapi tetap ingin bermain bola, karena tidak memerlukan speed (kecepatan) dan power secukupnya saja. Mereka bisa bermain dengan gembira sambil tertawa-tawa.
‘’Dalam sepakbola berjalan juga tidak boleh ada benturan fisik, penjaga gawang juga akan aman, karena tidak boleh ada pemain yang masuk sampai dalam areal kotak penalty, karena akan langsung disemprit oleh wasit dan memberikan tendangan bebas untuk kipper. Tendangan bola harus dilakukan dari luar kotak penalty,’’ jelas Mizi pemain yang biasa menempati posisi penjaga gawang dan juga striker.
Direktur Umum PT Bangun Banua, Yusni Hardi yang mengikuti sosialisasi sepakbola berjalan, menilai olahraga tersebut sangat cocok dimainkan penggemar sepakbola fanatic usia 50 tahun keatas.
Tetapi, kata Yusni yang juga Sekum PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kalsel, meskipun main bolanya hanya berjalan, dan waktunya relatif sisngkat, tetapi untuk pemain bola berumur lebih setengah abad, tentu saja sangat cocok Karena tidak trlalu lelah namun tetap berkeringat dan tubuh menjadi sehat dan bugar, ujarnya..
Yusni Hrdi penggemr sepakbola kelahiran Kandangan, mengaku tertarik dan siap untuk mengembangkan olahraga sepakbola berjalan di Kabupaten HSS, yang juga dikenal banyak pemiliki pemain-pemain bola handal yang sudah oldcrack.
‘’Saya optimis olahraga sepakbola berjalan sebagai olahraga rekreasi yang bernaung dibawah KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) akan bisa berkembang pesat, karena memiliki banyak komunitas penggemar sepakbola yang sudah berumur 50 tahun lebih,’’ pungkas Yusni yang juga Humas Kormi Kalsel. (nfr/k-9)