Menurut Badri, tahun ini penjualan pun cukup meningkat dibandingkan beberapa tahun ke belakang. Dalam sehari Badri mampu meraih omzet hingga Rp 5 juta, bahkan lebih.
BANJARMASIN, KP – Setiap memasuki bulan Agustus, menjelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI), para pedagang bendera merah putih biasanya mulai kebanjiran pembeli.
Seperti terlihat di kawasan Taman Sari, Pasar Baru, Banjarmasin Tengah. Sejumlah pedagang musiman ini berjejer di pinggir jalan menawarkan beragam pernak-pernik 17 Agustusan. Harganya bervariasi, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung jenis dan ukurannya.
“Mulai tanggal 1 Agustus tadi sudah ramai orang yang datang untuk membeli. Puncaknya memang di awal-awal bulan ini. Tapi kalau sudah di atas tanggal 10an sudah mulai berkurang orang datang,” ungkap Badri, salah seorang pedagang.
Kata Badri, pelanggannya yang datang bisa dari perorangan, instansi swasta hingga pemerintahan. Tak hanya dari Kota Banjarmasin dan wilayah Kalimantan Selatan saja, tapi juga dari provinsi tetangga, Kalimantan Tengah.
“Ada yang dari Kapuas, Sampit, Palangka Raya, dan kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah,” ungkap Badri, yang sudah 15 tahun berdagang di lokasi ini, Jumat (5/8).
Menurut Badri, tahun ini penjualan pun cukup meningkat dibandingkan beberapa tahun ke belakang. Dalam sehari Badri mampu meraih omzet hingga Rp 5 juta, bahkan lebih.
Apalagi, tambah Badri, ada imbauan dari pemerintah untuk memasang bendera merah putih mulai tanggal 1 Agustus untuk menyambut hari kemerdekaan RI.
“Bahkan, sampai di kampung-kampung juga diumumkan melalui langgar atau musala untuk memasang bendera di depan rumah masing-masing,” ujarnya.
Di lapaknya, Badri menjual bermacam pernak-pernik yang kerap digunakan masyarakat memeriahkan menyambut 17 Agustusan. Mulai bendera, umbul-umbul, bendera bundar, balon plastik hingga nyiru yang bertuliskan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan. Semuanya berwarna serba merah putih.
“Harganya macam-macam, tergantung jenis dan ukurannya. Bendera plastik Rp 7 ribu. Yang isi 40 pakai tali, isi 100 tanpa tali. Kalo bendera untuk rumahan yang ukuran 60x90cm itu Rp 15 ribu,” katanya.
Sedangkan, untuk perkantoran biasanya menggunakan bendera yang lebih besar berukuran 100x135cm, yang dijual Rp 35 ribu. Paling besar ukuran 120×180, harganya Rp150 ribu.
Jenis lainnya, seperti balon plastik merah putih dijual Rp 10 ribu sampai Rp15 ribu. Sementara, untuk bendera umbul-umbul panjang 4 meter harganya Rp 30 ribu.
“Kalo bendera bundar yang panjangnya sekitar 10 meter. Harganya Rp 300 ribu. Stok bendera bundar sudah mulai menipis karena banyak peminatnya,” ujarnya.
“Bendera bundar, umbul-umbul dan bendera ukuran 60×90 paling laku. Kami juga melayani partaian, harganya tentu lebih murah,” lanjutnya.
Untuk jenis pernak-pernik hari kemerdekaan ini rata-rata didatangkan Badri dari Pulau Jawa. Sedangkan khusus bendera kain dibuat atau dijahit di Banjarmasin.
Dia juga menuturkan, bendera yang tak laku terjual akan disimpan untuk dijual kembali pada tahun depan. “Dibungkus dengan plastik, lalu diberi kapur barus agar tidak dimakan rayap,” pungkasnya. (Opq/K-1)