Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Hukum & Peristiwa

Buaya Besar Bikin Resah Warga Hanya Bisa Berharap Segera Ditangkap

×

Buaya Besar Bikin Resah Warga Hanya Bisa Berharap Segera Ditangkap

Sebarkan artikel ini
5 Buaya 3klm
Memantau Buaya - Tim dari BKSDA Kalsel saat memantau sungai yang menjadi titik kemunculan buaya berukuran besar di Desa Bangkal Tengah, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar. (KP/Zakiri)
Space Iklan

Banjarmasin, KP – Warga Bangkal Tengah, Kecamatan Tatah Makmur masih was-was. Pasalnya kemunculan buaya berukuran tiga hingga empat meter di sungai desa tersebut, masih menjadi persoalan yang membuat warga takut.

Benar saja, mereka takut buaya yang kerap menampakkan diri pada malam hari itu sewaktu-waktu bisa saja mencelakai mereka.

GBK

Kepala Desa Bangkal Tengah, Ali Pandi mengaku bahwa pihaknya pernah berupaya untuk mengusir sendiri buaya yang ada di sungai.

Salah satunya, dengan cara menembaknya dengan senapan angin. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Sebelum hal itu dilakukan, buaya itu justru lebih dahulu kabur.

“Yang pasti warga kami di sini takut. Terutama warga yang biasa mencari undang atau ikan. Karena kemunculannya tidak hanya malam hari,” ucapnya. “Terkadang, ada warga yang melihat buaya di waktu siang,” tekannya.

Ia berharap, hewan predator yang diduga merupakan jenis buaya muara itu bisa segera diusir atau ditangkap kemudian dipindahkan ke tempat yang aman.

“Kami inginnya upaya itu bisa cepat dilakukan. Kasihan warga yang biasa mencari nafkah di sungai ini,” harapnya.

“Karena banyak warga kami di sini menggantungkan hidupnya dari penghasilan aktivitas di sungai,” pungkasnya.

Rasa takut itu terjadi bukan tanpa alasan, pasalnya berdasarkan video amatir yang didapatkan Kalimantan Post dari warga, terlihat seekor buaya berukuran besar yang berseliweran berenang di sungai yang tak jauh dari desa tersebut. Tepatnya Desa Terapu Kuin Kecil, Kecamatan Aluh-aluh.

Maklum, warga Tatah Bangkal Tengah, biasa memanfaatkan aliran sungai untuk mencari nafkah. Misalnya, mencari ikan hingga udang galah.

“Biasanya, saya mencari udang galah dijual perkilo itu Rp100 ribu. Dan sekarang sudah sebulan tidak bisa lagi,” ujar Rusli, salah satu warga desa tersebut, Rabu (31/8) sore.

Baca Juga :  Polisi Tetapkan 10 Oknum ASN Komdigi dan 8 Warga Sipil Jadi Tersangka Judi Online

“Kalau malam, hampir tak ada lagi yang berani beraktivitas di sungai ini. Bahkan, untuk melintas pun tidak berani. Kalaupun ada, itu orang-orang yang tidak tahu kabar kalau ada buaya saja yang berani melintas di sungai itu,” tekannya.

Rusli menceritakan, kabar kemunculan buaya itu pertama kali diketahui dari salah seorang warga yang mengaku pernah melihat saat hendak berwudhu di sungai sekitar setengah bulan yang lalu.

“Tapi, lantaran hanya satu orang yang melihat, tidak ada yang percaya bahwa yang dilihat adalah buaya,” tuturnya.

Tak lama setelah itu, seorang warga lainnya, yang biasa mencari ikan dan udang galah di sungai, menurut Rusli, justru hendak membuktikan kebenaran adanya buaya di sungai.

“Ia bilang, kalau ketemu buayanya, akan ia tombak,” ujar Rusli.

Sayang, alih-alih bisa menombak buaya. Warga itu, menurut Rusli, justru tak bisa berbuat apa-apa selain kabur alias menjauh dengan perahunya.

“Bagaimana tidak menjauh, menurutnya ada dua buaya yang menghalangi lalu lintas perahunya di sungai. Padahal waktu itu siang hari,” tuturnya. “Dan sampai sekarang, ia masih tidak berani lagi turun ke sungai,” tekannya.

Kabar kemunculan buaya itu sontak ramai, ketika penampakannya seringkali terlihat. Yang melihatnya pun tidak hanya satu atau dua orang warga. Tapi hampir seluruh warga.

“Yang paling ramai itu saat buaya kedapatan memangsa bebek milik keluarga saya. Banyak warga yang melihat,” ungkap Rusli.

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Darsani. Ia bilang, bila malam hari, cukup banyak warga yang keluar dari rumah.

Berkumpul-kumpul, atau sekadar melihat situasi sungai. Apakah buaya masih kerap menampakkan diri, atau tidak.

“Dan benar, buaya itu sering keluyuran dan memapakkan dirinya pada malam hari. Seingat kami, buayanya ada dua ekor,” ucapnya.

Baca Juga :  Siswa SMK Banjarmasin Dikeroyok

Sementara itu, kabar kemunculan buaya di kawasan Tatah Bangkal Tengah itu sudah diketahui oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel.

Dan dari hasil pantauan kemarin (31/8) siang, tiga orang personel dari tim BKSDA Kalsel juga datang ke lokasi. Salah seorang personel BKSDA Kalsel, Jarot Jaka Mulyana membenarkan bahwa kedatangan pihaknya, masih sebatas pemantauan.

“Kami belum bisa memberikan keterangan. Apa yang kami dapatkan, kami laporkan dulu ke pimpinan. Nanti, pimpinan yang langsung memberikan keterangan,” ucapnya. (Kin/K-3)

Iklan
Iklan