Rantau, KP – Pemerintah Kabupaten Tapin bersama PT Antang Gunung Meratus, terus merestorasi Kawasan hutan rawa gelam di Desa Lawahan atau dikenal Lok Buntar Kecamatan Tapin Selatan, untuk menjadikan sebuah Kawasan Ekowisata Bekantan andalan Tapin.
Hutan rawa gelam memliki areal seluas 74 hekater dari 90 Hektare, yang dulunya gersang dan tandus akibat kebakaran hutan, sekarang ini telah terlihat hijau dan tumbuhan serta kebutuhan makanan Bekantan telah tumbuh subur dan rindang begitupula satwa liar Hewan Bekantan dilindungi sudah mulai hidup dan berkembang biak sesuai dengan koloninya.
Untuk itulah keberadaan EKowisata Bekantan di Lokbontar ini di Programkan dari CSR PT Antang Gunung Meratus bekerjasama dengan Pemerintah Kab Tapin akan menjadikan sebuah destinasi wisata baru di Tapin.
Terlihat dilokasi penambahan pembangunan infasturktur penunjang berupa jalan seperti jembatan yang membentang ke tengah kawasan dari samping kanan kiri, yang masih di tumbuhi pohon galam dan tanaman liar lainnya serta bibit pohon yang dijadikan sumber makanan Bekantan.
Ekowisata Offecer Jeni menuturkan, Kawasan Rawa Gelam Desa Lawahan atau Lokbuntar telah direstorasi menjadi sebuah sebuah Kawasan ekowisata bekantan untuk dijadikan destinasi wisata andalan Kabupaten Tapin kedepannya.
“Sebuah Kawasan seluas 74 hektare ini, pihaknya terus berbenah dan berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan keanekaragaman hayati dikawasan yang dijadikan sebuah ekowisata Bekantan Lokbuntar Desa Lawahan, “katanya. Jumat (9/9/2022) kemarin siang.
Sementara untuk satwa liar Bekantan yang masih hidup di Kawasan ini sebanyak 18 ekor, namun terlihat secara garis besar ada 3 (kelompok/koloni) Bekantan. Dimana dalam satu kelompok ada sebanyak 9 sampai 11 ekor Bekantan. Bahkan terlihat sudah ada memiliki bayi Bekantan sebanyak 2 ekor.
“Jadi satwa liar Bekantan saat ini yang termonitor, yang sudah hidup berkembang biak sebanyak 18 ekor,’’ sebutnya.
Ditambahkannya pula bahwa satwa liar yang hidup di Kawasan ini juga ada berbagaimacam binatan seperti Burung Bayam Timur, Burung Migrasi, Elang Bondol, Punia, Bubut Cilakuk, Bangau Tong-tong, Gagak Kampung, Dusdki Munia, Biawak, Unggas Paruh Panjang, Kadal dan lain-lainnya.
Sementara dari restorasi yang telah dilakukan penanam kembali yang sudah tumbuh subur yakni seperti pohon Balangeran, Sengon,Galam, Pulantan, Bintaro dan lain-lain serta bibit pohon cadangan yang siap untuk ditaman untuk kegiatan tambal sulam pohon yang mati.
Berharap dalam waktu dekat, Kawasan Ekowisata Bekantan ini akan di seger adibuka untuk umum dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tapin sembari menambha kebutuhan yang masih kurang di Kawasan tersebut.
“Insya allah Ekowisata Bekantan Lokbontar akan secepatnya di buka untuk umum, sembari berkoordinasi dengan Pemerintah Kab Tapin,“ tambahnya.
Dikatakan Jeni bahwa Ekowistasa ini sudah biasa dikunjungi tetapi pembelajaran sepreti Mahasiswa Unlam melakukan kajian di Kawasan rawa gelam ini dan juga pelajar di Tapin.
Sementara Duta Lingkungan Kabupaten Tapin Tahun 2021, Aisyah Nabila saat mengunjungi Kawasan teresbut, merasa kagum dengan Kawasan Ekowisata Bekantan Lokbuntar Desa Lawahan Kecamatan Tapin Selatan yang sudah.
“Ini baru pertama kali ke tempat Kawasan ekowisata Bekantan yang akan dijadikan sebuah destinasi wisata baru Tapin,“ ujarnya.
Dengan kondisi saat ini yang sudah bagus tanaman tumbuh subur dan habitatnya masih ada berharap agar masyarakat di setempat agar tetap menjaga dan dilestarikan keasrian yang ada, sehingga nantinya dapat segera dibuka untuk umum menjadikan sebuah wisata pilihan di Tapin. (abd/K-6)