Sekdako Banjarmasin, Ikhsan Budiman pun membenarkan adanya kerjasama dengan pihak swasta terkait revitalisasi kawasan Kampung Ketupat
BANJARMASIN, KP – Kawasan Kampung Ketupat benar-benar akan disulap menjadi sebuah kawasan wisata bagi warga Banjarmasin dan sekitarnya.
Hal ini seiring dilakukannya proyek Revitalisasi Kampung Ketupat oleh investor bernama JURU dan bekerjasama dengan Pemko Banjarmasin.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarmasin, Ikhsan Budiman pun membenarkan adanya kerjasama dengan pihak swasta terkait revitalisasi kawasan Kampung Ketupat.
“Metodenya sewa lahan, dan dikembangkan oleh investor namanya JURU. Dan pemanfaatan lawan ini nantinya juga bisa menjadi sumber PAD juga,” ucapnya saat dihubungi awak media, Kamis (15/09) siang.
Diketahui sebelumnya, proses pengerjaan sendiri sudah dilakukan sejak Agustus 2022 oleh pihak pelaksana, dan anggarannya bersumber dari pihak investor dan kerjasama atau sewa dilakukan hingga 15 tahun.
Dari pantauan Kalimantan Post di lapangan, kawasan yang dulunya dipenuhi dengan tumpukan sampah dan juga tanaman liar dan berada tepat di samping siring Kampung Ketupat, kini sudah dipenuhi dengan aktivitas pembangunan.
Head of Business Development PT Juru Supervisi Indonesia, M Wahyu B Ramadhan, selaku menerangkan kawasan Kampung Ketupat diantaranya sekaligus untuk merelokasi pedagang ketupat di kawasan ini.
Tak heran karenanya kawasan dengan luas sekitar 7000 M2 ini akan dibangunkan beberapa booth untuk menampung pedagang ketupat.
“Jadi kita sewa lahan untuk memanfaatkan aset Pemko Banjarmasin, dan ada kompensasi relokasi pedagang ketupat. Jadi sarana prasarananya kamu sediakan, dan gratis. Paling hanya bayar iuran listrik, air dan kebersihan,” katanya.
Tak hanya itu, di kawasan ini juga akan dibangun semacam food court sehingga bisa dimanfaatkan pengunjung bersantai sambil menikmati kuliner dan sebagainya yang ditawarkan oleh UMKM, yang juga nantinya akan dibuatkan tempatnya.
Dan yang menariknya lagi, Wahyu membeberkan bahwa di kawasan ini juga akan dibangun semacam amfiteater.”Jadi selain membangun prasarana untuk UMKM, kami juga akan bangun amfiteater. Karena ini untuk kepentingan pariwisata, kesenian dan budaya juga,” jelasnya.
Ia membeberkan, alasan pihaknya juga menghadirkan amfiteater di kawasan ini, karena ingin lebih menghidupkan juga suasana pertunjukan di Kota Seribu Sungai ini.
“Karena kami melihat tempat publik di Banjarmasin untuk kegiatan kesenian masih kurang. Padahal seni budaya, misalnya musik tradisional bisa ditonjolkan juga,” ungkapnya.
“Makanya selain sebagai ikon baru, kami harap juga nanti bisa lebih ramai dikunjungi menjadi destinasi wisata, misalnya untuk kegiatan susur sungai dan sebagainya. Kita juga berharap nantinya bisa menjadi pusat kesenian di Banjarmasin,” tambahnya.
Meskipun direvitalisasi, namun Wahyu memastikan bahwa kesan Kampung Ketupat juga tetap akan ditonjolkan di kawasan ini. Pasalnya ikon ketupat pun juga akan dibangun di kawasan ini. Bahkan dengan ukuran raksasa yakni sekitar 20 meter ketinggiannya.
“Selain itu juga nantinya, pedagang ketupat juga bisa melihat bagaimana proses pembuatan ketupat dan sebagainya,” terangnya.
Disinggung mengenai besarnya investasi untuk merevitalisasi kawasan Kampung Ketupat, Wahyu menerangkan sekitar Rp 6 Miliar dan ditargetkan selesai pada Desember 2022 ini.
“Jadi kita mengkombinasikan ide-ide dari Pemko Banjarmasin, untuk mengembangkan kawasan ini sekaligus juga membuat lebih rapi tempat untuk para pedagang ketupat,” bebernya.
Dan tak kalah penting juga, apabila sudah beroperasional nantinya maka kawasan ini pun akan difokuskan dengan sistem transaksi digital.”Kami ingin membuat ekosistem digital disana. Jadi semua transaksi di sana menggunakan perangkat digital, dan tidak ada lagi tunai. Termasuk parkirnya,” pungkasnya. (Kin/K-3)