Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Mencari Nafkah dengan Bikin Sketsa Wajah

×

Mencari Nafkah dengan Bikin Sketsa Wajah

Sebarkan artikel ini
8 4klm 1
SKTESA - Asep saat menyusun lukisan sketsa wajah hasil karyanya, yang mendatang pundi pundi rupiah untuk menghidupi keluarganya, walaupun kadang ada yang membawa lukisannya tanpa dibayar. (KP/Opiq)

Dirasa sudah terbiasa, Asep pun memberanikan diri membuka jasa lukis wajah di pinggir jalan. Untuk tarifnya, ia membanderol dengan harga bervariasi, tergantung tingkat kesulitan.

BANJARMASIN, KP – Tak lagi bekerja di perusahaan sawit, Sesep Priatna, mencoba kembali menekuni hobi lamanya di bidang seni lukis.

Kalimantan Post

Saat ini, Asep, sapaannya, menjadikan keahliannya melukis sebagai sumber pemasukan.

Warga Jalan Pangeran, RT 5, Kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara ini mulai membuka jasa lukis sketsa wajah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Asep membuka usahanya di sekitaran Jalan Pangeran, tepatnya di depan sebuah rumah kosong yang berada di bantaran sungai.

“Saya sempat berhenti melukis kurang lebih 20 tahun, karena harus bekerja di sebuah perusahaan sawit,” tutur pria 53 tahun itu.

“Sekarang mencoba melukis lagi, karena sudah berhenti kerja. Saat itu bingung, tidak ada pendapatan untuk keperluan sehari-hari. Jadi coba terima jasa lukis sketsa wajah ini,” tambahnya.

Asep yang cukup lama berhenti melukis, sempat tidak yakin dengan kemampuannya saat ini. Untuk mengasah keterampilannya lagi, ia pun mulai dengan melukis wajah para tetangganya.

“Awalnya ragu juga mau memulai usaha ini, karena sudah lama tidak melukis wajah orang lagi,” ujarnya.

Dirasa sudah terbiasa, Asep pun memberanikan diri membuka jasa lukis wajah di pinggir jalan. Untuk tarifnya, ia membanderol dengan harga bervariasi, tergantung tingkat kesulitan.

“Kalau sketsa saja lebih murah. Kalau pakai pigura disesuaikan dengan harga piguranya lagi. Mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per satu lukisan dan pigura,” jelas Asep.

Selain secara offline, Asep juga mempromosikan usahanya tersebut melalui jalur online, seperti lewat akun sosial medianya di Facebook yang bernama Kimora Art.

Baca Juga :  Pelindo Regional 3 Sub Regional Kalimantan Perkuat Sinergi Tanggap Darurat Pelabuhan bersama Stakeholder

Hanya saja, hingga saat ini usahanya terbilang masih sepi dari pelanggan. Dalam satu minggu, kata Asep, dirinya belum tentu mendapatkan orderan.

Menurutnya, untuk membuat sketsa wajah seseorang, dia memerlukan waktu sekitar satu hari. Bila dengan piguranya, akan memakan waktu sekitar dua hari.

“Yang pesan sketsa paling jauh orang Batulicin. Saya juga pernah membuatkan sketsa Gubernur Kalsel yang diminta oleh seseorang, sudah diambilnya tapi tidak dibayar,” tuturnya menceritakan.

Tak hanya melukis sketsa wajah, Asep juga piawai membuat karikatur dan lukisan dengan bahan kopi yang dilukis ke sebuah kanvas.

“Jadi medianya kopi dan kanvas. Saya juga bisa membuat kaligrafi di sebuah kayu dengan mesin solder,” imbuhnya.

“Tapi konsumen paling suka order sketsa wajah karena dinilai lebih klasik,” lanjut Asep yang buka lapak dari pukul 9.00 Wita hingga 17.00 Wita.

Ke depannya, Asep bilang dirinya ingin sekali ikut pameran, tapi dia mengaku belum ada kesempatan untuk mewujudkan keinginannya itu.

“Saya juga ingin buka di siring atau mencoba membuka lapak di tempat wisata. Tapi terkendala transportasi, saya tidak punya motor untuk ke sana ke mari,” imbuhnya. (Opq/K-1)

Iklan
Iklan