Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Pembajakan Pemberdayaan Ekonomi Ala Barat dan Keterlibatan Pemuda Muslim

×

Pembajakan Pemberdayaan Ekonomi Ala Barat dan Keterlibatan Pemuda Muslim

Sebarkan artikel ini

Oleh : Dea El-haq
Pemerhati Sosial Keagamaan

Sebelumnya warga Banua Kalimantan Selatan telah dihebohkan dengan seorang pemuda asal Amuntai, kabupaten Hulu Sungai Utara, Riswandi Noor Saputra atau RNS (21) dia ditahan kejaksaan Negeri Kota Banjarbaru, karena diduga melakukan tindak pidana peretasan ke sejumlah negara internasional. Berdasarkan data yang diperoleh koranbanjar.net, RNS diduga melakukan penjualan alat peretas (hackingtools) ke Amerika dan Jepang. Penahanan terhadap RNS alumni SMKN 1 Amuntai. Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) ini mengundang perhatian pengamat hukum yang juga Advokat Kalsel, Supiansyah Darham, SE. SH.

Baca Koran

Menurutnya, RNS patut mendapatkan perlindungan hukum dari negara, karena dia merupakan aset negara. “Anak ini adalah anak yang cerdas, dia aset bangsa. Apa yang dilakukannya, mungkin karena keterbasan pengetahuan hukum saja. Sehingga dia mencoba-coba mengakses dunia maya ke mana-mana, dan diduga melanggar hukum,” kata Supiansyah Darham kepada koranbanjar.net, Kamis, (4/3/2022).

Fakta di atas menggambarkan salah satu contoh potensi pemuda yang tersalur di era kini tapi salah jalan. Dengan penanaman mafahim sesat seperti liberalisme dan materialistik sungguh sulit mencegah prilaku yang “menyimpang”ada output pendidikan kapitalis.

Sebenarnya Pemuda adalah posisi yang berada pada usia produktif, mereka memiliki potensi yang luar biasa dan sangat strategis. Peradaban kapitalisme memiliki mindset bahwa usia produktif pemuda ini menjadi ancaman.Maka perlu dilakukan “pemberdayaan” sesuai dengan kepentingan kapitalisme. Dibutuhkan strategi (dengan menggandeng penguasa muslim yang menjadi anteknya) untuk meraih potensi pemuda Islam untuk di bajak dan digunakan sesuai kepentingan mereka.

Penerapan sistem kapitalisme yang digawangi negara-negara barat menempatkan peran pemuda dalam dua hal yaitu sebagai aset ekonomi dan aset pencegahan ekstrimisme. Hal ini kemudian didesain oleh agen kapitalis melalui pemberdayaan pemuda melalui tiga peran di antaranya : (1). Berperan secara global, dalam aspek politik untuk mencegah ektrimisme melalui moderasi beragama; (2). Menjadikan pemuda memiliki profil sekuler kapitalis, dibajak untuk kepentingan industri kapitalis; serta (3). Serangan dari media kapitalisme sekuler agar mereka hidup hedonis, arahan kreativitas demi cuan meskipun melanggar nilai-nilai agama.

Amerika Serikat dan aliansi negara-negara kafir menyadari bahwa potensi pemuda dengan potensi ideologi Islam adalah kunci utama kebangkitan islam. Karakter pemuda sebagai agen perubahan dan konstruktor peradaban sangat mengkhawatirkan jika pergerakan pemuda adalah ideologi Islam, bahkan sebaliknya pemuda muslim harus diaruskan menjadi aktor yang mengamankan eksistensi hegemoni Barat. Barat membajak potensi pemuda muslim dengan berbagai program pemberdayaan pemuda di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial. PBB menyatakan marjinalisasi sosial dan kemiskinan turut memicu kekerasan ekstrimis. Karenanya para pemuda akan dilibatkan dalam rancangan aksi di isu pendidikan, pengembangan skill, lapangan kerja, strategi komunikasi, internet dan sosial media.

Baca Juga :  Konsistensi Pahlawan Lingkungan Kalpataru Lestari untuk Indonesia
  1. Isu pendidikan dan ekonomi, pemuda difokuskan pada pembelajaran sumber daya kejuruan (vokasi) dan inkubasi bakat kewirausahaan. Nampak sekilas tidak ada masalah dalam hal ini, tetapi sistem pendidikan ala kapitalis yang bersifat pragmatis dan pro pasar, tidak lagi ditujukan untuk mencetak ilmuwan tetapi untuk menghasilkan pekerja. Lulusan SMK, pendidikan diploma dan sarjana disiapkan untuk menjadi tenaga kerja perusahaan milik kapitalis Barat., mereka menjadi buruh-buruh murah. Di Indonesia pemerintah mendorong pemuda untuk sibuk dalam ekonomi digital, dengan E-commerce, startup untuk meraih rembesan ekonomi.
  2. Isu komunikasi, internet dan sosial media, dengan dalih bahwa sarana-sarana tersebut telah digunakan oleh ekstrimis untuk menyebarkan ideologi kekerasan, dan para ekstrimis telah berhasil merekrut para pemuda, maka PBB akan mendukung ribuan aktivis muda dan seniman seluruh dunia untuk berjuang melawan ekstrimisme kekerasan dengan pemanfaatan media online melalui musik, seni, film, komik, humor. Karena itu BNPT menggandeng pemuda untuk membuat website yang mengampanyekan islam moderat dengan membawa pesan damai ala Barat.
  3. Barat selama satu abad terakhir telah memimpin inovasi teknologi informasi dan telekomunikasi. Mereka jadikan teknologi sebagai alat kulturisasi budaya liberal. Gaya hidup hedonis, materialis, konsumtif, individualis, dan permisif yang nyata-nyata tekah merusak pemuda muslim.
  4. Para pemuda menjadi konsumen besar gadget dan fitur-fitur aplikasinya, facebook, twitter, instagram, path, dll tentu saja hal ini menguntungkan perusahaan-perusahaan digital raksasa. Yang demikian menguatkan eksistensi hegemoni kapitalis terhadap industri dan informasi.

Inilah strategi global dan agenda Barat untuk menjauhkan generasi muslim dari Islam yang benar dan untuk membajak potensi mereka. Mereka telah menjadi duta-duta liberal, kebijakan sekuler, dan korban dari nilai dan gaya hidup Barat beserta sistemnya. Sekaligus menjadi alat untuk menghalangi kebangkitan Islam.

Baca Juga :  Hijrah "Disconnect" Momentum Tahun Baru Islam 1447 H

Bangkit dengan Islam

Paradigma pembangunan sekuler kapitalistik telah menjauhkan pemuda dari posisi strategisnya sebagai motor peradaban. Bahkan membajak potensi pemuda untuk kepentingan yang mengukuhkan penjajahan kapitalisme global, khususnya di dunia Islam. Ketika pemuda yang harusnya menjadi agen perubahan dan tonggak peradaban, namun dalam sistem kapitalisme hanya menjadi sekrup pemutar roda industri kapitalisme, di saat yang sama menjadi objek pasar bagi produk yang dihasilkan. Hal ini sejalan dengan pengarusan produk pemikiran yang mengubah mindset pemuda menjadi cinta dunia. Hingga di saat yang sama hilanglah kecintaan akan agama dan perjuangan dalam membangkitkan umatnya. Oleh karena itu, pemuda harus segera diselamatkan.

Perubahan hanya bisa diraih melalui jalan dakwah mengubah mindset tentang hidup dan hakikat Islam sebagai solusi yang Shahih bagi seluruh problem kehidupan. Bukan hanya kepada pemuda semata, namun juga kepada semua kelompok masyarakat dari berbagai lapisan masyarakat untuk siap menerima Islam. Mengembalikan fungsi pemuda sebagai motor perubahan dan pilar peradaban adalah tugas kita bersama. Selamatkan pemuda dengan dakwah penegakkan Islam kafah.

Sejarah telah membuktikan peradaban Islam diusung oleh para pemuda. Siroh Rasulullah SAW menggambarkan kelompok dakwah Rasuk diisi para pemuda. Mereka terbina dengan tangan guru terbaik yaitu Rasulullah, dengan ideologi Islam. Sehingga potensinya mampu diarahkan dan dioptimalkan untuk kepentingan dakwah Islam dan kaum muslimin.

Dunia Islam saat ini membutuhkan kader dakwah yang kuat dan tangguh, serta ikhlas dalam menapaki jalan perjuangan untuk mengembalikan kejayaan dan kemuliaan Islam. Juga sanggup mengisi posisi posisi strtegis di khilafah kelak.

In syaa Allah, dengan upaya yang sungguh-sungguh dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT, generasi muda yang tangguh dan kejayaan Islam akan segera terwujud. Wallahu ‘alam

Iklan
Iklan