Banjarmasin, KP – Digelar Sarasehan Mengumatkan Kitab Suci, dengan tema ”Mengenal dan Mencintai Kitab Suci dengan Semangat Inklusivitas”, bertempat di Aula Sasana Bhakti Paroki Veteran, Minggu (25/9) kemarin.
Hadir sebagai narasumber dari masing-masing pemuka agama, yakni Bhikkhu Saddhaviro Mahathera, I Ketut Artika, Asri Romi, Ustadz H Muhari SAg MI Kom dan Antonius Bambang Doso Susanto. Disamping dihadiri peserta sarasehan, kegiatan ini juga diikuti secara daring via zoom meeting.
Sebelum dialog tanya jawab, masing-masing narasumber memaparkan materi tentang kita suci agamanya, diantaranya I Ketut Artika yang menjelaskan tentang kitab Weda dari agama Hindu yang memiliki tiga kedudukan penting, yakni sebagai sumber ajaran agama, sebagai Wahyu Tuhan dan sebagai sumber hukum.
Kemudian Asri Romi tentang Alkitab yang merupakan kitab suci umat Kristen. Dia memaparkan tentang upaya memahami bahasa langit untuk kedamaian (kedudukan Kitab Suci dan upaya mengumatkan Kitab Suci).
Sementara Ustadz Muhari menjelaskan tentang Al Quran, kitab suci umat Islam. Mengenal Al Quran sebagai petunjuk dan pegangan umat Islam, pembeda antara Hak dan Bathil serta menjadi Obat dan Rahmat bagi orang-orang beriman.
”Al Quran adalah Mukjizat sampai sekarang, syairnya sangat indah. Umar bin Khattab pun sampai tersentuh hingga akhirnya menjadi pembela Rasulullah,” katanya.
Muhari juga menginformasikan, dalam waktu dekat kita akan kedatangan ribuan tamu yang mencintai Al Quran dalam gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional di Kalsel sebagai tuan rumah.
Sementara Antonius Bambang dari Katolik memaparkan tentang Kita Suci (salah satu) sumber Iman Katolik-Dei Verbum. Sarasehan yang digelar Delegatus Kitab Suci Keuskupan Banjarmasin ini lalu dilanjutkan dengan dialog, tanya jawab antara peserta dan narasumber. (Wan/KPO-1)