Rantau, KP – Wakil Bupati Tapin H Syafrudin Noor hadiri pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Gelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Senin (5/9/2022) kemarin di Banjarmasin.
Percepatan Penurunan Stunting yang di pimpin Satgas Stunting Kalimantan Selatan H Muhidin dengan di Fasilitasi BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan dengan mengundang semua Kabupaten/ Kota di Kalimantan Selatan.
Wakil Gubernur Kalsel H Muhidin mengatakan, dalam pencegahan percepatan penurunan angka stunting di Kalsel, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota telah berupaya melakukan penanganan stunting dari hulu ke hilir, dan juga meminta pihak ketiga dalam hal ini perusahaan melalui program CSRnya.
“Jadi untuk saat ini angka stunting di Kalsel sudah dibawah rata-rata nasional,” sebutnya.
Namun demikian, saya di percayakan selaku Ketua TPPS Kalsel, tidak terlalu berpatokan pada pencapaian angka stunting yang sudah berada dibawah rata rata nasional, tetapi terus berusaha secara maksimal, sehingga stunting tidak terjadi lagi di Kalimantan Selatan.
Oleh karenanya pada pertemuan ini, mengajak kepada semua TPPS Kabupaten Kota, untuk terus memperkuat koordinasi, komunikasi dan sinergi agar mampu menurunkan angka stunting secara signifikan. Sehingga masyarakat dibanua sejahtera dan tidak ada terjadi stunting.
Sementara Wakil Bupati Tapin H Syafrudin Noor usai mengikuti pertemuan, mengatakan akan segera menindaklanjuti semua permasalahan stunting di Kabupaten Tapin. Baik itu mulai pencegahan hingga penurunan angka stunting.
“Setelah rakor pertemuan TPPS ini, kita akan menggelar pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan semua Kecamatan di Kabupaten Tapin,” tegasnya.
Diakui Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tapin ini, bahwa kasus stunting di Tapin salah satu terburuk di Kalimantan Selatan yakni 33 persen. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat kita untuk menurunkan stunting di Kabupaten Tapin yakni sebesar 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
“Kita akan mencoba menurunkan kasus stunting hingga 14 persen selama dua tahun ini,” bebernya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kabupaten Tapin akan mencoba turun ke desa, baik itu tenaga kesehatan maupun para penyuluh. Dan juga memberikan makanan tambahan seperti makanan bergizi serta vitamin.
“Kita akan turun ke desa-desa, baik itu desa stunting maupun desa yang tidak stunting sebagai upaya pencegahan,” katanya.
Menurutnya penanganan stunting perlu dukungan semua pihak, tidak hanya satu dinas saja tetapi juga pihak ketiga yakni perusahaan yang berinvestasi di Tapin.
Turut serta mendampingi Wabup dalam pertemuan itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Hj Ahlul Jannah dan Kepala Bappelitbangda Zainal Aqli beserta Jajaran. (abd/K-6)