Banjarmasin, KP – Insiden tragis mewarnai sepak bola Indonesia dengan adanya kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dalam kompetisi BRI Liga 1 musim 2022-2023 yang merenggut seratusan nyawa melayang.
Tragedi maut ini terjadi usai laga Arema FC menjamu Persebaya Surabaya dengan hasil akhir kemenangan bagi tim tamu dengan skor 3-2, pada Sabtu malam 1 Oktober 2022.
Peristiwa itu tentu saja membuat duka mendalam bagi seluruh pelaku dan pecinta sepak bola tanah air hingga berbagai penjuru dunia, termasuk di Kalimantan Selatan.
Tak terkecuali Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman. Dirinya menyampaikan ucapan belasungkawa atas jatuhnya para penonton dalam laga tersebut.
“Atas nama Asprov PSSI Kalsel kami sampaikan duka cita yang mendalam. Ada hikmah yang bisa kita ambil dari kejadian itu,” ujarnya, Minggu (2/10).
Hasnur juga memutuskan untuk menghentikan sementara pertandingan kompetisi Liga 3 zona Kalimantan Selatan yang sedang berjalan.
“Saya sebagai Ketua Asprov meminta untuk sementara ditunda dulu, sampai ada arahan lagi dari PSSI seperti apa ke depannya,” ungkapnya.
Diketahui, Kompetisi Liga 3 zona Kalsel yang digelar Asprov PSSI Kalimantan Selatan sejak September tadi, sudah memainkan 20 laga dengan sistem Home Away.
Sebanyak 13 klub amatir di Banua bertanding untuk memperebutkan tiket naik kasta ke Liga 2 Nasional.
Hingga kemarin siang, korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan sebelumnya disebut mencapai 174 orang. Namun, belakangan pemerintah dan kepolisian meralatnya jadi 125 suporter dengan dalih diduga ada pencatatan ganda korban.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan terdapat 125 orang tewas dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Data itu merujuk pada identifikasi akhir dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten dan Kota Malang.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten dan Kota Malang menyatakan jumlah korban tewas dalam peristiwa dimaksud mencapai 131 orang. Data itu berdasarkan laporan pada Minggu (2/10) hingga pukul 14.53 WIB.
Sedangkan BPBD Provinsi Jawa Timur menyatakan ada 174 orang meninggal dunia. Data itu diperoleh BPBD Provinsi Jawa Timur pada Minggu hingga pukul 10.30 WIB. (Opq/KPO-1)