Marabahan, KP – Komisi III DPRD Kalsel melakukan monitoring rehabilitasi Daerah Irigasi dan Rawa (DIR) Handil Bakti, di Kecamatan Alalak dan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala.
“Kondisi saluran primer dan sekunder di DIR Handil Bakti mengalami penurunan kondisi dan fungsi, sehingga perlu direhabilitasi,” kata Ketua Komisi III DPRD Kalsel, H Hasanuddin Murad, usai monitoring rehabilitasi DIR Handil Bakti, kemarin.
Hal ini dikarenakan DIR Handil Bakti dibangun sejak tahun 1970an, sehingga perlu direhabilitasi agar dapat mendukung dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kalsel.
Apalagi saluran DIR Handil Bakti memiliki berbagai fungsi, di antaranya untuk mengairi atau membasahi lahan pertanian, sebagai penampung air yang berlebih, dan sebagian saluran digunakan untuk transportasi kelotok, karena masyarakat masih menggunakan transportasi air tersebut.
“Namun, pada musim hujan sering terjadi banjir yang mengakibatkan lahan pertanian rusak karena tergenang air, sehingga diperlukan pendalaman di saluran primer, saluran sekunder, dan di beberapa bangunan pintu air,” tambah politisi Partai Golkar.
Hasanuddin mengatakan monitoring ini berfungsi untuk melihat dan memastikan program rehabilitasi DIR Handil Bakti yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2022 sesuai dengan tujuan awal.
“Bukan hanya berfungsi sebagai salah satu alternatif pencegahan banjir yang pernah terjadi di 2021 lalu, tapi sebagai fungsi utamanya mengairi dan membasahi lahan pertanian,” jelas mantan Bupati Barito Kuala.
Ditambahkan, Barito Kuala merupakan daerah pertanian, sehingga irigasinya harus tetap terpelihara baik jika ingin produksi padi bisa terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Kedua, ini sekaligus juga untuk menghindari terjadinya banjir yang pernah kita alami pada 2021 kemaren.
Jadi, di samping tujuan utamanya untuk mempertahankan produktifitas pertanian di Batola, tapi sekaligus juga dia bisa mengatasi persoalan banjir, karena dengan saluran irigasinya tidak ada lagi yang mampet. “Insya Allah banjir itu bisa kita minimalisir,” ujar Hasanuddin.
Lebih lanjut, Hasanuddin mengungkapkan, kegiatan rehabilitasi DIR Handil Bakti ini harus dilakukan berkala, bukan sebuah program yang bisa dilakukan sekali seumur hidup saja untuk melihat hasilnya.
“Kelihatannya rehabilitasi DIR ini untuk merespon kejadian banjir 2021 lalu, padahal secara teknis harus diperbaiki, mengingat DIR harus dipelihara secara berkala agar tetap menjaga fungsinya,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel III, yakni Kabupaten Barito Kuala. (lyn/KPO-1)