Palangka Raya, KP – Tidak terasa Kelas Klinik Bisnis sebagai salah satu program pembinaan untuk mewujudkan UMKM yang tangguh dan mandiri sudah berada di penghujung volume, yaitu Vol. 6.2.
Adapun sebagai penutup dari Kelas Klinik Bisnis semester 2 ini, Klinik Bisnis menggagas tema seputar “Sempurnakan Bisnis dengan Kolaborasi”.
“Melalui kelas ini, harapannya para peserta terutama mitra UMKM dapat melakukan giat kolaborasi untuk mengembangkan aktivitas usahanya. Baik itu secara personal UMKM maupun kerjasama besar lainnya,” ujar Muhammad Asary, Koordinator Klinik Bisnis.
KKB Vol 6.2 menghadirkan seorang praktisi bisnis kolaborasi, juga seorang mompreneur. Dia adalah Kurnia Ningrum Lambang Trisnasari yang akrab disapa Nia atau Nyoonyo. Narasumber ini adalah owner dari Nyoonyohandmade, Tas Una, dan merupakan partner bisnis Maskanulhuffadz kreatif bersama Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Dalam pemaparannya, ibu dari 3 orang anak ini turut menceritakan perjuangan jatuh bangunnya dalam membangun bisnis. Hingga menemukan fashion yang digelutinya hingga saat ini.
Diakuinya, sebelum sukses seperti saat ini dia pernah mengalami kebangkrutan dalam salah satu usahanya. Namun seiring berjalannya waktu, dengan banyaknya pengalaman, pelajaran yang didapat hingga hubungan relasi yang terjalin antar rekan bisnis serta kesabaran yang dilalui mampu menghantarkannya di titik ini.
Dalam menjalankan usaha, kita sangat perlu melakukan kolaborasi. Apalagi jika modal usaha yang kita miliki tidak terlalu besar. Dengan kolaborasi kita dapat melakukan tupoksi yang tidak bisa kita lakukan melalui bantuan partner bisnis tersebut.
“Anda bisa menggambar sendiri, tapi ketika ingin menjadikan gambar itu sebuah produk yang layak jual maka anda butuh melakukan kolaborasi,” tuturnya.
Selain memiliki usaha sendiri, sejak 2014 Nia telah memulai kolaborasi bisnisnya yaitu berkolaborasi dengan salah satu bisnis fashion terkenal di Indonesia, brand Kiciks Muslimah.
Selanjutnya tahun 2016-2018 berkolaborasi kembali dengan brand Gerai Cinta dan brand fashion maupun tas, hingga pada tahun 2019 sampai dengan sekarang melakukan kolaborasi dengan artis yang juga pendakwah, Oki Setiana Dewi.
Untuk melakukan kolaborasi, Nia mengingatkan beberapa hal penting, yaitu menggunakan akad yang jelas atau perjanjian kesepakatannya jelas antara kewajiban, hak, dan tanggung jawab kedua belah pihak. Kemudian melakukan yang terbaik jujur, amanah, dan menjaga komunikasi dengan baik.
Selain itu, perempuan kelahiran Purwodadi 32 tahun lalu ini juga membagikan tips agar usaha kita dapat dilirik pihak lain dan melakukan kolaborasi. Pertama, membangun personal branding yang baik melalui pribadi owner ataupun usaha yang dijalankan. Kedua, membangun kredibilitas bisnis. Ketiga memperluas jaringan, dan terakhir konsisten dalam melakukan.
“Hal yang sangat penting agar bisnis kita dikenal oleh pihak luar adalah melalui indikator keberhasilan branding, hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan sosial media semaksimal mungkin. Update konten soft selling lebih sering dibandingkan hard selling. Sehingga secara tidak sadar follower akan tertarik dan membeli produk yang kita pasarkan bahkan mengajak untuk berkolaborasi” terangnya.
“Selain itu, perlunya meningkatkan kredibilitas bisnis dengan menunjukkan keunggulan dan memberikan kualitas terbaik dari segi produk hingga pelayanannya. Kemudian, untuk memperluas relasi atau jaringan usaha, salah satunya dapat dilakukan dengan menjaga komunikasi dengan konsumen atau bahkan aktif mengikuti kegiatan talkshow dan seminar bisnis. Tak lupa untuk selalu menjalankan beberapa hal tersebut secara konsisten dan berkelanjutan,” tambahnya.
Di akhir materinya, Nia menyampaikan keuntungan yang akan didapatkan melalui kolaborasi, diantaranya mendapat penghasilan tambahan di luar bisnis/brand sendiri, memperluas jaringan usaha sehingga membuka kesempatan bisnis yang lain, memperluas pasar, meningkatkan brand awareness, cross promotion/promosi silang, dan tercapainya goals yang diharapkan.
Sementara itu, Monica Putri Rasyid, CEO Klinik Bisnis dan Abdul Rasyid Foundation berharap, melalui kelas klinik bisnis terakhir semester ini seluruh penggiat UMKM, terkhusus mitra binaan Klinik Bisnis akan lebih tergerak untuk segera berkolaborasi dalam menjangkau pasar yang lebih luas.
“Semoga juga seluruh rangkaian Kelas Klinik Bisnis selama 2 semester ini memberikan manfaat besar dan menjadi jembatan untuk segera go national hingga go international,” pungkasnya. (Opq/KPO-1).