Martapura, KP – Peringatan Haul Keluarga Besar Wali Lima, di Kubah Keramat, Desa Tunggul Irang Seberang, Jalan Murung Kenanga dipadati puluhan ribu jamaah dari berbagai pelosok Kota Martapura dan sekitarnya, Selasa (4/10).
Hadir Bupati H Saidi Mansyur dan Wakil Bupati Habib Idrus Al Habsyie, para habaib dan alim ulama, pejabat SKPD dan tokoh masyarakat yang tak ketinggalan untuk mendapatkan keberkahan para Aulia.
Mewakili keluarga besar Wali Lima, KH Hasanuddin bin KH Badruddin menceritakan sekelumit riwayat hidup shohibul haul. KH Abdurrahman merupakan ulama yang menimba ilmu agama melalui jalur non formal, yakni berguru kepada tuan guru Muhammad Said, Wali Dalam Pagar. Terdorong untuk memperluas ilmu agamanya, beliau menuntut ilmu ke Mekkah Al Mukarramah berguru kepada Syekh Abu Bakar Syatta, pengarang kitab Ianatut Thalibin.
”Dari KH Abdurrahman lah anak bersambung ke cucu-cucunya, belajar dan memperdalam ilmu agama sampai dikenal luas masyarakat. KH Ahmad Zaini merupakan Mufti dan KH Husin Qadri Qadi di Kerapatan Qadi Martapura dan masyhur dengan karyanya kitab Senjata Mukmin,” ungkapnya.
Sedang guru Ibad, sapaan akrab KH Badruddin, lanjutnya, merupakan ulama yang pertama kali mengembangkan Maulid Habsyie di Kalsel dan sekitarnya serta pimpinan Ponpes Darussalam Martapura. Untuk KH Muhammad Rosyad dikenal sebagai ulama yang tawadhu dan merakyat.
Sementara dalam tausiahnya Habib Jindan bin Novel asal Jakarta menjelaskan tentang keutamaan menjadi hamba Allah SWT.
”Tak dipungkiri Wali Lima yang kita hauli bersama ini merupakan kaum Arif Billah yang diberi hidayah Allah SWT. Mereka adalah hamba Allah yang seluruh hidupnya hanya mengabdi kepada Sang Pencipta,” katanya.
Kiprah dakwah dan warisan ilmu mereka sekarang, dapat dimanfaatkan masyarakat untuk beribadah dan menyebarkan syiar-syiar Islam di Bumi Kalimantan.
Adapun Haul jamak Wali Lima, yakni KH Abdurrahman ke 80, KH Ahmad Zaini ke 59, KH Husin Qaderi ke 57, KH Badruddin ke 31, KH M Rosyad ke 23 serta KH Muhammad bin Badruddin. (Wan/K-16)














