Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Tekan Gejolak Harga, Bulog Kalsel Datangkan Beras dari Sulsel

×

Tekan Gejolak Harga, Bulog Kalsel Datangkan Beras dari Sulsel

Sebarkan artikel ini

Imron mengatakan, pada tahun ini Bulog Kalsel tidak menyerap beras dari petani di Kalsel, karena Harga Beli Petani (HBP) di atas harga yang ditentukan Bulog. Ditambah masih mencukupinya stok yang ada.

BANJARMASIN, KP – Gagal panen yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada tahun 2022 ini berpengaruh pada harga beras di pasaran.

Baca Koran

Untuk menekan gejolak harga, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Wilayah Kalsel mengambil sejumlah langkah strategis, termasuk melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) melalui Operasi Pasar di seluruh wilayah Kalsel dan mendatangkan beras dari luar daerah.

Diketahui, saat ini Bulog Kalsel sedang melakukan pemesanan beras sebanyak 3.000 ton dari Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk mengantisipasi gejolak harga.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Kalsel, M Imron Rosidi mengatakan, dipilihnya beras dari Sulsel lantaran jenisnya hampir mirip dengan beras yang disukai oleh masyarakat Banua.

“Kita sengaja datangkan dari Sulsel, karena berasnya hampir mirip dengan jenis yang disukai masyarakat kita. Saat ini masih dalam proses pengiriman,” ungkap Imron, kemarin.

Disampaikannya, dari 5.000 ton stok beras jenis medium dan unggul yang ada di gudang Bulog sebenarnya masih mencukupi hingga akhir tahun atau hingga panen tahun depan.

“Kita lakukan antisipasi lebih dulu, karena diperkirakan panen selanjutnya itu bulan Maret atau April tahun depan,” ujarnya.

Imron mengatakan, pada tahun ini Bulog Kalsel tidak menyerap beras dari petani di Kalsel, karena Harga Beli Petani (HBP) di atas harga yang ditentukan Bulog. Ditambah masih mencukupinya stok yang ada.

Padahal, lanjutnya, pada tahun 2021 lalu Bulog Kalsel mampu menyerap hingga 10 ribu ton beras dari petani di Kalsel, baik jenis beras medium maupun beras premium.

Baca Juga :  Dislautkan Kalsel Dorong Ekspor Komoditas Perikanan Lewat Misi Dagang Internasional 2025

“Untuk HBP kita Rp 8.300 jenis beras medium, sedangkan untuk jenis premium sesuai harga pasar. Biasanya, kalau harganya masih di bawah kisaran HBP kita masih bisa serap, tapi kalau di atas HBP maka pasar yang akan menyerap,” jelasnya.

Menurut Imron, pihaknya tidak bisa melakukan serapan tersebut karena Bulog sebagai lembaga yang melakukan stabilisasi harga.

“Jadi, saat kita menyalurkan beras untuk masyarakat harganya tidak terlalu tinggi. Dan ini untuk menekan harga,” imbuhnya.

Kata Imron, stok beras yang ada di Bulog akan disalurkan kepada mitra atau pedagang yang langsung mengajukan pembelian kepada Bulog. “Berasnya jenis medium dan harganya Rp 8.600 per kilogram,” pungkasnya. (Opq/K-1)

Iklan
Iklan