Banjarmasin, KP – Siklus pasang tinggi air laut yang terjadi di Kota Banjarmasin menjadi perhatian tersendiri bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Bukan tanpa alasan, Analis Mitigasi Bencana, BPBD Kota Banjarmasin, Hanafi mengatakan, saat ini fase pasang tinggi air sungai di Kota Seribu Sungai ini mulai terjadi pada tengah malam.
“Mulai tengah malam sampai subuh,” ucapnya saat ditemui awak media di Balai Kota, Senin (3/10) siang.
Karena itulah, Hanafi menekankan agar setiap warga yang tinggal di tepi atau bantaran sungai untuk terus waspada dalam menghadapi ancaman ROB ini.
“Selain terjadinya saat warga tengah tertidur lelap ketinggian air pasang juga semakin hari diprediksi akan semakin meninggi setiap harinya,” ungkapnya.
Ia membeberkan, saat ini kondisi air memang masih dengan ketinggian 2,5 meter diatas permukaan laut. Namun, itu pun menurutnya sudah banyak kawasan jalan pemukiman yang terendam air pasang.
“Dari data yang kita dapatkan dari BMKG, puncak air pasang terjadi pada tanggal 6 Oktober yang setinggi 2,8. Setelah itu ketinggian air akan terus menurun,” ujarnya.
Karena itulah, ia menekankan agar masyarakat untuk meninggikan atau memindah peralatan elektronik yang biasanya berada di lantai ke lokasi yang lebih tinggi.
“Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” tekannya.
Sementara itu, salah satu warga Kuin Utara, Fahim Ghausi mengaku sudah melakukan apa yang disarankan oleh pihak BPBD tersebut.
“Tapi sebenarnya kita sudah bosan. Kemarin malam saja saya masa bodoh dengan air pasang. Sudah bosan setiap bulan seperti ini terus,” keluhnya.
Ia meminta agar Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin untuk bisa mencari solusi agar kejadian rutinan ini bisa tertanggulangi dan tidak lagi membuat warga kerepotan.”Masa dibiarkan seperti ini terus,” tandasnya. (Kin/K-3)