Kotabaru, KP – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi menyoroti penggunaan sosial media secara berlebihan. sebagai penyampaian informasi.
“Terutama berita kebohongan dan berdampak tumbuhnya tindak radikalisme di kalangan generasi muda,” kata Yani Helmi, usai Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di SMA Negeri 1 Sampanahan, Kotabatu, kemarin.
Menurut Yani Helmi, penggunaan sosial media yang bijak harus diimbangi dengan pembekalan edukasi tepat agar dapat memilah, termasuk dampak baik dan buruknya pada era digital sekarang ini.
“Apabila tidak disaring baik, maka informasi yang didapatkan bisa menyesatkan dan menjerumuskan,” tambahnya.
Ditambahkan, hal ini perlu diperhatikan agar tidak terjerumus ke hal negatif, bahkan menghindari terkena pidana seperti terjerat UUD ITE yang merugikan mereka.
Yani Helmi menambahkan, hemdaknya langkah ini harus benar-benar disaring secara baik oleh generasi muda,termasuk bagaimana menyikapi adanya paham radikalisme yang secara waras dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Keberadaan Soswasbang ini menjadi perisai agar NKRI tetap terjaga dengan baik,” tambah politisi Partai Golkar.
Selain itu, generasi muda harus mampu menjaga kesatuan termasuk Kalsel.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Sampanahan Kotabaru, Suyata berterimakasih atas edukasi kepada peserta didik agar dapat menangkal keberadaan paham radikalisme.
“Semoga ilmu yang diberikan tadi bermanfaat dan pengaplikasiannya mampu berjalan sesuai harapan kita semua,” paparnya.
Apalagi, dia mengharapkan, peserta didiknya yang kini telah melek terhadap gadget dan memahami betul sistem digitalisasi dapat secara penuh menggunakan untuk hal yang positif.
“Gunakanlah gadgetnya secara bijak dan tidak merugikan diri sendiri serta orang lain,” ucapnya. (lyn/KPO-1)