Banjarmasin,KP- Kota Banjarmasin berusia 496 tahun. Kota dijuluki ‘seribu sungai’ ini dikenal menjadi pusat perdagangan dan jasa di seluruh kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Tak hanya di Kalsel, tapi juga daerah tetangganya terutama Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim).
” Sebagai daerah penyangga Banjarmasin haruslah memantapkan diri sebagai kota pusat perdagangan dan jasa,” kata anggota komisi II DPRD Kota Banjarmasin Abdurrasyid Ridha.
Menurutnya kepada {KP} Kamis (10/11/2022) ia meyakini, Banjarmasin menjadi mantap sebagai kota pusat perdagangan dan jasa karena salah satunya didukung dengan keberadaan Pelabuhan Trisakti yang aktivitasnya setiap tahun terus mengalami peningkatan.
Selain pelabuhan ujarnya, dengan terus dibenahinya Bandara Syamsudin Noor yang berada di Kota Banjarbaru dan hanya berjarak sekitar 30 kilometer dengan Kota Banjarmasin.
Terakhir kata Abdurrasyid Ridha yang juga Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Banjarmasin ini dengan dialihkannya Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur.
Menurutnya, sebagai kota yang meski hanya memiliki luas wilayah 98 kilometer persegi, namun karena dekat dengan Kaltim peluang ini tentunya wajib dimanfaatkan Banjarmasin untuk terus mengembangkan perekonomian, perdagangan dan jasa demi peningkatan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.
Terkait untuk mewujudkan itu ia mengharapkan agar Pemko Banjarmasin terus berupaya melakukan terobosan terhadap promosi potensi yang dimiliki kota ini.”Terutama kegiatan promosi investasi kepada investor dalam luar negeri maupun luar negeri,” katanya.
Dikatakan, promosi terkait potensi daerah yang dimiliki penting dilakukan untuk menyebarkan luaskan informasi positif kepada calon investor agar berminat untuk menanamkan modalnya di kota ini.
Sebelumnya secara terpisah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Banjarmasin Ariyani SH mengungkapkan, dalam tahun 2022 ini total investasi yang masuk ke Kota Banjarmasin ditargetkan sebesar Rp 1,3 triliun.
” Angka itu sesuai ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Disebutkan target itu naik dibanding tahun 2021 yang ditargetkan Rp 1,1 triliun. Namun dalam realisasinya investasi Kota Banjarmasin mampu tumbuh mencapai Rp 1,8 triliun.
Disebutkan, masuknya investasi di Kota Banjarmasin pada 2021 umumnya pada sektor perhotelan, usaha restoran dan cafe.
Ariyani juga mengakui, menyusul rencana dipindahkannya Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kaltim diyakini akan berdampak positif bagi Kota Banjarmasin. Terutama dalam upaya peningkatan sektor perdagangan dan jasa. (nid/K-3)
