Kotabaru, KP – Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru meraih penghargaan berupa trophy dan piagam Program Kampung Iklim (Proklim) Utama tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Penghargaan diterima oleh Direktur bumdes Tegalrejo, Tri Widodo, dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar dalam acara puncak kegiatan Festival Iklim Tahun 2022 di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang juga dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotabaru H. Maulidiansyah, Selasa (01/11/22).
Direktur Bumdes Tegalrejo Tri Widodo mengatakan “Penghargaan Proklim ini merupakan penghargaan yang pertama kali didapatkan oleh desa Tegalrejo.
Kedepan mudah-mudahan desa-desa yang lain dikabupaten Kotabaru ini bisa mendapatkan penghargaan yang sama, Penghargaan Proklim (Program Kampung Lingkungan).
Desa Tegalrejo usianya sekarang 40 tahun, namun baru sekarang mendapatkan penghargaan Proklim, itupun di masa kepemimpinan Pemerintah Kabupaten Kotabaru H. Sayed Jafar Al Idrus, SH,” ujar Tri Widodo.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kotabaru H. Sayed Jafar Al Idrus, SH mengatakan Dengan adanya penghargaan yang didapatkan dari Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI, tentu ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa untuk Desa Tegalrejo, juga Kabupaten Kotabaru. Di Kabupaten Kotabaru ini sebenarnya ada dua desa yang kita tunjuk, yaitu desa Sarang Tiung dan Desa Tegalrejo.
Alhamdulillah semuanya dapat penghargaan, tapi ada istilah tingkatan, dan desa Tegalrejo ini mendapatkan penghargaan Proklim diatas (Level Utama). Kami harapkan kedepan, bahwa dari 198 desa yang ada dikabupaten Kotabaru bisa melihat prestasi yang didapatkan oleh Desa Tegalrejo, sehingga kedepannya desa-desa yang lain bisa belajar dengan desa Tegalrejo.
Motivasi yang kami berikan sebenarnya hanya menjalin komunikasi dengan baik dan selalu koordinasi, tentu juga ada syarat-syarat yang harus dipatuhi, dan syarat-syarat itulah yang harus di pahami serta dilaksanakan oleh desa Tegalrejo sehingga mendapatkan penghargaan Proklim Level Utama dari Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia ” Beber Bupati Sayed Jafar.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru H. Maulidiansyah menagatakan” Kami bersyukur, Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir bisa memperoleh penghargaan tropy Proklim Kategori Utama.
Dengan diterimanya tropy Proklim oleh Desa Tegalrejo, maka secara otomatis juga mendapatkan insentif dari KLHK Republik Indonesia. Oleh karena itu, ke depan kita akan berupaya melahirkan desa-desa Proklim kategori tropy seperti Desa Sarang Tiung, Desa Semayap, Desa Dirgahayu, Desa Gunung Ulin dan desa-desa lainnya yang ada di kabupaten Kotabaru,” kata Maulid.
Diterangkannya pula, Inilah yang menjadi semangatnya, paling tidak semua desa masuk desa Proklim dengan berbagai kriteria. Harapannya, hal itu berdampak kepada persoalan yang selama ini dihadapi masyarakat seperti banjir, krisis air bersih, kebakaran hutan hingga krisis pangan dan masalah persampahan. Jadi desa Proklim ini sudah termasuk desa-desa yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim seperti panasan global serta mampu mengatasi dampak lingkungan yg terjadi.
Harapannya kalau semua desa masuk desa Proklim semua kategori, paling tidak persoalan-persoalan lingkungan bisa terkurangi. Masyarakat sadar dan siap bila situasi alam berubah tidak menentu, baik dari segi kesehatan dan ketahanan pangannya.
Untuk bisa masuk desa Proklim, kategori Lestari tidak sulit, semua itu tergantung dari komitmen Kepala Desa dan masyarakat. Saya kira kalau kepala desa dan perangkat desa mempunyai komitmen yang kuat, kira 2 tahun sudah bisa tercapai. Oleh karena itu, mulai tahun 2022, Desa Tegalrejo akan melakukan pembinaan Proklim kepada desa-desa sekitarnya,” katanya kemudian melanjutkan
“Kalau ingin naik ke tingkat Lestari, maka Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir harus bisa membina desa Proklim, dan desa tersebut bisa mengikuti tingkat pratama. Proklim bisa mengusulkan sendiri dengan data-data pendukung.
Kami menghimbau agar desa-desa yang belum membentuk dan melaksanakan Proklim untuk segera membentuk, dan segera memememuhi kriteri-kriteria sebuah kampung iklim, tentunya dengan dukungan dan pembinaan kita bersama,”tandas Maulidiansyah. (and/K-6)