Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Gubernur Cari Solusi Aksi Demo Saling Lapor

×

Gubernur Cari Solusi Aksi Demo Saling Lapor

Sebarkan artikel ini
15 kalteng1 8
Gubernur Kalteng H.Sugianto Sabran. (kp/ist)

“Saya akan berusaha memberi solusi terbaik untuk persoalan saling lapor ke polisi, yang dibuat mahasiswa Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM) dan Anggota Satpol PP Provinsi Kalteng yang terluka akibat aksi demo yang sempat ricuh di halaman kantor Gubernur Kalteng, yang baru lalu” tegas Sugianto Sabran.

PALANGKA RAYA, KP — Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyatakan mencari solusi terbaik persoalan demo berujung “ricuh” awal pekan tadi, bahkan kedua pihak saling laporke Polda Kalteng.

Baca Koran

Pemimpin Bumi Tambun Bungai ini kepada awak media, kemarin mengakui tidak tinggal diam untuk terus berupaya mencari jalan damai, bukan main lapor dan saling demo, sebab itu bukan solusi.bila ingin menyampaikan aspirasi atau pendapat.

“Saya akan berusaha memberi solusi terbaik untuk persoalan saling lapor ke polisi, yang dibuat mahasiswa Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM) dan Anggota Satpol PP Provinsi Kalteng yang terluka akibat aksi demo yang sempat ricuh di halaman kantor Gubernur Kalteng, yang baru lalu” tegasnya.

Saya akan membicarakan hal tersebut kepada pihak berwajib terkhususnya Kapolda Kalteng, untuk menindaklanjuti terkait insiden ini supaya bisa menemukan titik terang.

Menurutnya, memberikan kritik dan pendapat sah-sah saja karena telah diatur oleh Undang-undang. Hanya saja, tidak boleh dilakukan dengan cara anarkis atau merugikan orang lain. Apalagi sampai berurusan dengan hukum.

Sebagai pimpinan sekaligus Gubernur saya juga memerintahkan kepada bawahan untuk sabar, humanis dan bisa merangkul mahasiswa-mahasiswi yang menyelenggarakan aksi demo. Supaya kita bisa belajarlah dari pengalaman ini untuk kedepannya lebih baik lagi, dan dalam aksi dilandasi dengan suasana tentram, aman dan nyaman,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM), mendatangi kantor Polda Kalteng, Selasa (16/11) sore. Kedatangan mereka sebagai bentuk kekecewan, atas demo yang sempat ricuh dalam aksi damai jilid III di halaman kantor gubernur.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Tetapkan 10 Hari Cuti Bersama ASN Sepanjang 2025

Laporan kita ke sini terkait adanya aksi menghalang-halangi mahasiswa untuk menyampaikan pendapat di muka umum, yang mana hal ini dilakukan oleh inisial AG dan E, kemudian laporan selanjutnya, atas dugaan tindak pidana pemukulan yang mana kami melaporkan kedua hal tersebut kebagian SPKT Polda Kalteng, jelasnya. Laporan yang dibuat kali ini, bukan untuk menghukum para terlapor, tapi lebih kepada untuk menunjukkan bagaimana berdemokrasi yang baik, karena dalam menyampaikan pendapat di muka umum itu hak semua warga.

“Namun ini menjadi kekecewaan kita kenapa ada aksi pelepasan spanduk secara paksa, dan ada menyebut kata-kata yang tidak pantas dan juga aksi ricuh sehingga ada yang terluka, jadi laporan yang kami lakukan hari ini agar bisa diproses,”tambahnya.

Selain itu, pelaporan ke pihak kepolisian tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa, ternyata pihak aparat keamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kalteng, juga melayangkan laporan atas personelnya mengalami luka akibat mengamankan demo Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM).

Secara terpisah Kasatreskrim Polresta Palangka Raya Kompol Ronny M. Nababan, membenarkan atas pelaporan tersebut, ada dua laporan masuk dari personel Satpol PP mengenai aksi demo tersebut.

Dua anggota Pol PP laporannya masuk, sudah diterima pihaknya, selanjutnya menunggu hasil visum, dan diketahui dua orang anggota Pol PP tersebut diketahui merupakan tenaga honorer berinisial KMP (33) dan MJ (29). Diakui keduanya turut menjadi korban saat kondisi demonstrasi karena adanya gesekan antara petugas dan massa, ungkapnya. (drt/k-10)

Iklan
Iklan