Banjarmasin, KP – Legenda Peseban Banjarmasin dan salah satu mantan wasit nasional asal Banua, H Nurrahman yang biasa dipanggil Engko, menyatakan keprihatinannya, karena pada beberapa decade sekarang tidak ada lagi wasit dan assisten wasit dari Kalsel yang bertugas di Liga 1.
Menurut Engko, di era tahun 1990-an hingga awal 2000-an cukup banyak wasit dan asisten wasit asal Kalimantan Selatan yang memimpin pertandingan Liga Indonesia (Liga) I atau dulu Divisi Utama. Sebut saja H Nurrahman, Fahruddin, Onny Sinus Huwae, Rahmadi dan lain-lain serta Pengawas Pertandingan seperti H Djumadri Masrun, Pius B Koban dan lain-lain.
Ironisnya, sekarang ini tidak ada satu pun wasit Banua yang memimpin pertandingan di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Liga 1 dan hanya dua orang asisten wasit Liga 2.
“Kami sangat merindukan adanya wasit-wasit asal Kalsel yang memimpin pertandingan di Liga 1 seperti dulu,” papar H Nurrahman Engko kepada awak media.
Menurut Engko, sebenarnya cukup banyak wasit di daerah ini yang memiliki sertifikan C1 nasional dan usianya masih muda serta memenuhi syarat memimpin pertandingan di level tertinggi Liga Indonesia.
Begitu juga ada beberapa orang yang bisa menjadi inspektur pertandingan atau pengawas pertandingan di Liga 1.
“Hanya saja mereka kurang diberi kesempatan untuk mengikuti tes menjadi wasit maupun pengawas pertandingan di Liga 1,” ungkapnya.
Engko berharap kedepannya, Pengropv Assosiasi PSSI, agar memberikan kesempatan wasit maupun pengawas pertandingan untuk mengikuti seleksi memimpin Liga 1.
“Semakin banyak wasit dan pengawasan pertandingan memimpin di Liga 1, pasti kita juga bangga,” ungkapnya.
Ditambahkan Engko, saat ini hanya ada dua orang asal Banua yang menjadi asisten wasit di Liga 2 yakni Bayu Angga dari Banjarbaru dan Angga Nurhidayat HS
“Alangkah eloknya, kaya seperti dulu banyak wasit memimpin Liga 1 maupun Liga 2,” kata Engko.
Bila dianggap ada kekurangannya, wasit lokal ini diberi pelatihan dan bimbingan dari PSSI serta ditambah jam terbang memimpin pertandingan.
Menurut Informasi sebenarnya ada 12 orang wasit dan asisten wasit asal Kalsel yang saat ini masih aktif.
Di antara 12 orang wasit dan asisten wasit yakni Nanang (Tala), Ahmad Sarbini (Banjarbaru), Bayu Kusuma (Banjarbaru), Angga Nurhidayat (HST), Wahyu (Tala), Ahmad Fadil (Banjarmasin).
Lalu, Gunawan (Banjarmasin), Abdillah, Agung Hendro, Fitrizal (Tapin), Abdul Hasan (Tanah Bumbu) dan Bayu Okta (Tala).
Malah diputaran 32 besar nasional Liga 3 di Kediri, Jawa Timur Agustus tahun 2021 lalu, ada tujuh orang wasit dan asisten wasit yang asal Kalsel yang dipercaya memimpin pertandingan yakni Nanang, Gunawan (wasit), Sarbini, Fadil, Bayu, Angga dan Wahyu.
Menariknya, saat akan digulirnya Kompetisi Liga 2, ada surat pemanggilan dari PSSI untuk tes wasit di Jakarta bulan Agustus lalu. Pengrov PSSI Kalsel hanya merekomendasikan lima dari tujuh wasit dan asisten wasit memimpin 32 besar Liga 3, dua ditinggal yakni Gunawan dan Fadil.
Pas dilaksanakan tes, dari lima orang direkomendasikan Asprov PSSI Kalsel itu, hanya empat orang yang hadir yakni Nanang, Bayu, Angga, Wahyu, sedangkan Sarbini tidak datang.
Hasil tes wasit di Jakarta, beberapa waktu lalu hanya dua orang lolos yakni Bayu dan Angga yang menjadi asisten wasit, sedangkan Nanang dan Wahyu tak lolos.
Engko pun menyarankan, bila ada ada tes wasit baik itu memimpinnya Liga 1, Liga 2 maupun Liga 3, kirim saja sebanyak-banyaknya.
“Semakin banyak wasit kita yang memimpin Liga 1 maupun Liga 2, itu cukup bagus. Kalau di Liga 1 tidak ada dan Liga 2 hanya dua orang, itu sangat memprihatinkan,” pungkas wasit senior Kalsel ini. (nets/nfr/k-9)