Tanjung, KP – Transparan di setiap angka, tidak tertutup (diblock) di logo Hari Jadi (Harjad) Kabupaten Tabalong yang ke-57 Tahun 2022, menunjukan bahwa ke depan Kabupaten Tabalong menjadi kabupaten yang penuh keterbukaan dan dinamis sebagai serambi Kalimantan Selatan (Kalsel) penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
Hal itu, sebagaimana diungkapkan Bupati Tabalong Dr Drs H Anang Syakhfiani M.Si, saat jumpa pers terkait rencana pelaksanaan Harjad Kabupaten Tabalong ke-57 Tahun 2022, Rabu (9/11) bertempat di Rumah Makan ‘Depot Kita’ Mabuun Tanjung.
Dijelaskan Anang, logo yang dibuat oleh tim kecil yang di Protokol Setda Tabalong bersifat futuristik, “Intinya, logo Harjad Tabalong itu futuristik, angka lima dan tujuh tidak di block, tapi pecah terkembang, yang artinya kita menatap masa depan itu terbuka, atau penuh dengan keterbukaan,” jelasnya.
Jika angka tujuh kita block, itu artinya kita tidak bisa melihat masa depan dengan keterbukaan dan dinamis, adapun warna lebih menunjukan dinamika Kabupaten Tabalong dan logo tersebut di dibuat oleh tim Kecil yang ada di Prokim, tapi tahun depan dapat saya pastikan akan kita sayembarakan dan pesertanya khusus dari media, terang Anang,
Terkait dengan logo yang merupakan landmark dari Kabupaten Tabalong, terdiri dari Tugu Tanjung Puri (obor) dan Tugu Taman Kota Tanjung. Sedangkan untuk ornamen diambil dari ornamen Dayak, karena Kabupaten Tabalong menjadi tuan rumah dari Tabalong Etnik Festival (TEF) dipadukan dengan ornamen batik Tabalong.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Tabalong Arianto, menjelaskan bahwa terkait pelaksanaan Harjad Tabalong ke-57, pemerintah setempat mengharapkan agar bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Tabalong dengan memasang umbul-umbul, lampu hias dan banner-banner dan sebagainya dimulai sejak pertengahan November 2022. “Kegiatan Harjad Tabalong ke-57 memang ada yang terkoordinir di panitia Harjad, ada juga yang terpusat di beberapa SKPD, namun ada juga yang diinisiasi oleh masyarakat Kabupaten Tabalong, tolong juga diangkat agar ada kebanggaan dari masyarakat tentang apa yang telah mereka lakukan,” jelasnya.
Kita berharap memang hari jadi ini harinya milik semua masyarakat Kabupaten Tabalong, bukan hari jadi milik pemerintah daerah, jadi ada rasa memiliki hari jadi, demikian harap Arianto. (ros/K-6)