Banjarmasin, KP – Adanya dorongan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terkait penggunaan vaksin jenis IndoVac dan InaVac dalam penanganan pandemi Covid-19 ini disambut baik oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan, pada dasarnya pihaknya siap menjalankan dorongan penggunaan vaksin buatan dalam negeri tersebut.Namun, saat ini pihaknya masih menunggu Petunjuk Teknis (Juknis) dalam pelaksanaanya.
“Masih tunggu Juknis untuk detailnya seperti apa,” ucapnya saat ditemui awak media di Balai Kota, (10/11).
Pasalnya, dua minggu lalu Kemenkes RI sudah mensosialisasikan terkait rencana penggunaan dua jenis vaksin baru itu untuk masyarakat umum.
Namun, lantaran belum adanya Juknis untuk pelaksanaan vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin produksi Indonesia itu, pihaknya pun masih belum bisa memberikan penjelasan secara rinci.
“Untuk dosisnya berapa, apakah hanya diberikan untuk booster saja, itu masih menunggu Juknis dulu,” kata dia.
Mantan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan itu mengaku, jika nanti sudah ada Juknis pelaksanaannya, pihaknya akan langsung sosialisasikan di tengah masyarakat.
Tak hanya sampai disitu, pihak Dinkes juga akan menambah ketersediaan vaksin yang ada di Kota Seribu Sungai. “Kalau sudah ada ya kita siap distribusikan,” pungkasnya.
Di sisi lain, walaupun kemunculan kedua jenis vaksin ini terbilang baru, Ia berharap masyarakat tetap bersedia menggunakan vaksin IndoVac dan InaVasc terbilang sangat baru ini.
Karena itulah, ia mengaku akan segera mensosialisasikan kepada masyarakat terkait vaksin tersebut.
Tentunya hal itu untuk penguatan daya tahan tubuh yang sebelumnya sudah dilakukan uji klinis.
“Ya harapannya tetap kepada masyarakat, apapun jenis vaksin ya harus diterima karena pasti sudah di uji klinis semua dan baik untuk daya tahan tubuh,” tutupnya.
Diketahui, vaksin IndoVac dan InaVac merupakan vaksin produksi dalam negeri. Indovac dengan platform subunit protein dikembangkan PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine.
Sedangkan Inavac dengan platform inactivated virus dikembangkan tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Kedua vaksin Covid-19 itu saat ini telah memasuki tahapan uji klinik fase III dan akan dilanjutkan dengan pemberian izin penggunaan darurat (EUA).
Dan izin penggunaan vaksin InaVac produksi PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia itu rencananya baru diluncurkan pada minggu-minggu ini yakni 12 November. (Kin/K-3)