Tanjung, KP – Adanya pembenahan kota Tanjung secara besar-besaran di beberapa tahun terakhir ini, diharapkan Ibu Kota Kabupaten Tabalong ini akan menjadi cikal bakal menjadi metropolis baru ditargetkan 2024 mendatang.
Hal itu, sebagaimana diungkapkan Bupati Tabalong Dr Drs H Anang Syakhfiani M.Si, saat memberikan sambutan usai pelaksanaan sholat hajat sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi (Harjad) Tabalong ke-57 tahun 2022, belum lama tadi di Gedung Sarabakawa Kota Tanjung.
Menurut Anang, sebagai serambi Kalimantan Selatan penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimantan Timur (Kaltim) Kabupaten Tabalong harus banyak berbenah, “kita memikirkan IKN jadi pindah apa tidak, yang kita pikirkan jika pindah kita kaya apa? Oleh karena itu kita harus berbenah untuk mempersiapkan diri agar jadi penonton, termasuk pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
“Seperti Masjid Agung ash-Shirathal Mustaqim , yang memang mempunyai nilai historis dari sejarah pembangunan di Kabupaten Tabalong, yakni dengan merenovasi berat, hingga bisa memberikan kenyamanan terbaik, khususnya di Kalsel bagi masyarakat yang mau beribadah di masjid tersebut. Juga dengan menata kembali taman kota yang akan menjadi faktor pendukung keindahan Masjid Agung ash-Shirathal Mustaqim tersebut,” ujar Anang.
Meski pembangunan saat ini terfokus di Mabuun dan sekitarnya, namun Anang menjamin Ibu Kota Tabalong tetap akan di Tanjung, hingga akhir masa jabatannya, ini karena Kota Tanjung mempunyai nilai sejarah bagi Kabupaten Tabalong. “Rencana tanggal 1 Desember 2023, Tugu Tanjung Puri akan berdiri tegak di areal taman Masjid Agung ash-Shirathal Mustaqim tersebut, yang harapannya akan merubah wajah kota tanjung dan sekaligus menjadi ikon baru di Kota Tanjung,” ujarnya.
“Termasuk Pasar Tanjung juga akan segera dibenahi, meski kecenderungan daya beli masyarakat Indonesia berubah-ubah,” ujar Anang.
Selebihnya, orang nomor satu di Kabupaten Tabalong ini menyampaikan rasa syukurnya karena keberagaman di Kabupaten Tabalong bisa menjadi sumber kekuatan pembangunan, “umumnya keberagaman itu menjadi sumber perpecahan, namun di Kabupaten Tabalong justru sebaliknya, justru menjadi kekuatan terbukti dari kemampuan Kabupaten Tabalong mengendalikan inflasi padahal Kabupaten Tabalong bukan lumbung pangan dan merupakan daerah terbuka,” ujarnya.
“Ini karena semua warganya mencintai Tabalong, yang akhirnya muncul kekuatan, keberagaman menjadi sebuah kekuatan, untuk memajukan Kabupaten Tabalong,” demikian pungkas Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani. (ros/K-6)