Banjarmasin, KP – Tingginya gelombang air laut di wilayah perairan Indonesia menyebabkan sejumlah armada transportasi laut menunda jadwal keberangkatan.
Seperti diungkapkan Manajer Cabang PT Dharma Lautan Utama (DLU) Banjarmasin, Anton Wahyudi, akibat cuaca buruk dan tingginya gelombang laut, pihaknya harus menunda jadwal keberangkatan kapal.
“Kapal kita sempat tidak boleh berangkat dari Surabaya. Dua hari tertunda. Tapi, sekarang sudah diizinkan dan kapal mulai berangkat lagi,” ujar Anton, Kamis (29/12).
Menurutnya, di momentum Natal dan Tahun Baru ini angkutan penumpang naik mencapai 80 persen, sedangkan untuk angkutan truk fuso kenaikannya mencapai 100 persen.
“Beberapa hari terakhir ini kita bisa membawa hingga 500 – 600 penumpang sekali kapal sandar,” terangnya.
Anton menambahkan, libur sekolah merupakan satu alasan naiknya jumlah penumpang yang menggunakan Kapal DLU.
“Selain itu, untuk angkutan truk fuso cukup banyaknya permintaan masyarakat jelang akhir tahun. Seperti, sayur mayur dan konveksi untuk tahun ajaran baru,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengimbau masyarakat yang beraktivitas di pesisir untuk waspada terhadap gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.
“Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Jumat, dilansir antaranews.com.
Dia mengatakan, gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 30-31 Desember 2022.
Pusat Meteorologi Maritim BMKG pun mengeluarkan Saran Keselamatan Berlayar kepada masyarakat luas dan
memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran :
Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m). Kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Kemudian, Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m). Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di pesisir barat Sumatera, selatan Jawa, Bali, NTB, NTT, serta daerah lainnya khususnya yang tercantum dalam daftar Peringatan Dini di atas harap mempertimbangkan kondisi tersebut. (Opq/KPO-1)