Paringin, KP – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Pemasaran Bahan Olah Karet (Bokar) Petani Balangan P2HPBun, di Aula Water Park Araudah Paringin, baru-baru tadi. Kegiatan dibuka oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan H Rody Rahmady Noor dan dihadiri Kepala DKP3 Balangan Ir Tuhalus.
Asisten II Rody Rahmady Noor menyampaikan, pemerintah daerah sangat mendukung untuk pembangunan produksi karet, salah satunya dalam aspek penanganan pasca panen untuk mensejahterakan petani dan para pengusaha di bidang karet.
“Tujuan akhir kita adalah peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani karet sehingga dapat kita harapkan berdampak positif terhadap semua pelaku usaha maupun perekonomian daerah,” paparnya.
Ia kembali melanjutkan, pemerintah daerah sangat berharap dukungan dari semua pihak baik dari pemerintah, swasta, perbankan dan masyarakat agar hal tersebut dapat berjalan.
“Kita tekankan dua hal yang sudah saya sebutkan tadi yaitu komitmen dan disiplin serta harus harus terwujud secara konsisten,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DKP3 Balangan Ir Tuhalus mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengusahakan peningkatan harga karet di Balangan hingga 7.800 – 8.000 ribu rupiah perkilo, sehingga tidak jauh berbeda dari harga di pabrik yaitu 9.800 – 10.000 ribu rupiah perkilo.
“Mudah-mudahan dengan adanya pertemuan ini bisa mendekatkan dan menaikkan harga di petani meskipun harga ini masih tergantung pada kekeringannya dan kualitasnya,” jelasnya.
Dia meminta jalinan kerjasama yang baik antar pemerintah daerah dan para pabrik karet sehingga dapat meningkatkan harga karet serta mencegah terjadinya penurunan harga beli karet.
“Insya Allah, melalui FGD ini kita bisa dapat solusi bagaimana cara supaya harga karet ini tidak terbanting karena mengingat harga sekarang masih dikisaran 6.800 ribu rupiah perkilo,” imbuhnya.
Setelah petani mengetahui kisaran harga saat ini mereka bisa memperbaiki kualitas karet dan dari pihak instansi terkait berusaha membantu menyalurkan antara petani, pedagang pengumpul dan pabrik. (rel/K-6)