Pelaihari, KP – Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo gencar mengedukasi masyarakat agar bisa menyiapkan cadangan pangan bagi kehidupannya, terutam tahun depan.
“Cadangan pangan ini diperlukan dalam menghadapi isu resesi ekonomi pada 2023,” kata Imam Suprastowo, usai Sosialisasi Perda Nomor 12 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Daerah, di Dusun Sidomukti, Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Selasa (6/12) siang.
Menurut Imam Suprastowo, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cadangan pangan ini teramat penting, agar pada posisi tertentu, seperti musim panceklik, masyarakat tidak kekurangan pangan.
“Karena pada musim panceklik, tingkat produksi pangan menjadi rendah, sehingga terancam kekurangan pangan, jika tidak mempersiapkan cadangan,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Apalagi saat ini, produksi pertanian mengalami penurunan, sebagai dampak kerusakan lahan pertanian akibat serangan hama penyakit, banjir dan lainnya, sehingga harga beras mengalami kenaikan.
“Apalagi tahun depan sudah beredar isu akan adanya resesi ekonomi,” ujar Imam Suprastowo.
Kondisi resesi akan berdampak pada inflasi, yang saat inipun sudah terjadi dimana-mana, sehingga masalah pangan harus menjadi permasalahan utama.
“Karena, yang namanya inflasi itu lebih disokong oleh masalah pangan,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VII, meliputi Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Imam Suprastowo menjelaskan, jika kebutuhan pangan tidak seimbang dengan suplainya, maka inflasi tidak akan bisa terhindarkan, sehingga keberadaan cadangan pangan ini sangat dibutuhkan.
“Jadi ini terus disosialisasikan agar masyarakat bisa mempersiapkan cadangan pangan untuk memenuhi kebutuhannya,” jelas pria kelahiran Bojonegoro ini.
Imam Suprastowo juga menggandeng penyuluh pertanian Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tala, Sugeng Pramono, mengingat Perda Cadangan Pangan ini sangat penting disampaikan kepada masyarakat, terutama kalangan petani.
“Karena ini akan memotivasi masyarakat tani, untuk turut serta menyimpan sebagian hasil panennya sebagai cadangan pangan, minimal untuk keluarganya sendiri atau kebutuhan di masyarakat setempat sehingga tidak tergantung dengan suplai pangan dari luar daerah,” kata Sugeng Pramono.
Sementara itu, Kepala Dusun Sidomukti, Selamet mengapresiasi informasi yang disampaikan wakil rakyat ini, sehingga warga dusun mengetahui aturan terkait cadangan pangan daerah.
“Harapannya kalangan milenial yang hadir ini bisa mencarikan solusi terbaik untuk masa depan pertanian di daerah,” kata Selamet.
Karena, kaum milenial ini mampu dan bisa memajukan pertanian, yang dulunya menggunakan sistem konvensional, kini menggunakan teknologi yang lebih canggih.
“Seperti bertani di lahan sempit, namun bisa menghasilkan income yang lebih besar,” pungkas Selamet. (lyn/KPO-1)