Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Kalteng Siap Lestarikan Lahan Mangrove

×

Kalteng Siap Lestarikan Lahan Mangrove

Sebarkan artikel ini
15 kalteng1 7
Sekda Nuryakin foto bersama dengan Tim Restorasi Gambut Kalteng.(kp/ist)

Mengacu pada Peraturan Presiden nomor 120 tahun 2020 mengenai Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk memfasilitasi percepatan pelaksanaan restorasi gambut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pada area resolusi gambut 1,2 juta hektare di 7 Provinsi, termasuk Kalimantan Tengah.

PALANGKA RAYA, KP — Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi salah satu provinsi yang ditarget melaksanakan percepatan pelaksanaan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove.

Baca Koran

Hal itu mengacu pada Peraturan Presiden nomor 120 tahun 2020 mengenai Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk memfasilitasi percepatan pelaksanaan restorasi gambut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pada area resolusi gambut 1,2 juta hektare di 7 Provinsi, terang Sekda Nuryakin.

Hal itu ia sampaikan saat membuka Rakor tim restorasi gambut di Palangka Raya, Kamis (15/12). Disampung itu tim juga akan melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove 600.000 hektar di 9 provinsi.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, mengatakan, terdapat edukasi sosialisasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan informasi dalam menjaga dan melestarikan sumber daya alam khususnya wilayah hutan dan ekosistem gambut yang mudah terbakar.

‘Mengingat pada tahun 2015 lalu di Provinsi Kalteng, pernah mengalami bencana kabut asap yang sangat luar biasa yang berdampak dari sektor kesehatan, transportasi, ekonomi, bahkan yang lainnya. “Ini sebagai langkah dan upaya kita untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi lagi,” sebutnya.

Nuryakin mengungkapkan baik program pemerintah, masyarakat, serta perusahaan fakta yang dihadapi beberapa wilayah gambut Kalteng telah mengalami kerusakan air muka tanah gambut sudah di bawah baku mutu kerusakan gambut 0,4 m di bawah permukaan tanah.

”Hal ini menurutnya lagi dapat menyebabkan gambut rawan terjadi kebakaran dan fungsi gambutnya hidrofobik yaitu kondisi gambut yang tidak dapat menyerap air kejadian ini menjadi salah satu penyebab bencana banjir, mitigasi dan persiapan adalah salah satu kunci dalam penanganan bencana kebakaran, asap dan banjir menimpa daerah tersebut. (drt/K-10)

Baca Juga :  Kota Lubuk Lingau Sumsel Diguncang Gempa Magnitudo 5,2
Iklan
Iklan