Oleh : Ade Hermawan
Dosen STIA Bina Banua Banjarmasin
Cinta yang paling tulus di dunia adalah cinta ibu untuk anak-anaknya. Kasih sayang ibu tidak pernah ada duanya. Seburuk apapun perilaku anak, ibu adalah sosok yang tetap bangga padanya. Ibu adalah sosok yang bisa menerima baik dan buruknya anak dengan tulus, ikhlas dan sabar. Dengan segala keterbatasan yang ada dalam dirinya, ibu akan tetap memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Allah SWT berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (QS. Luqman : 14)
Firman Allah di atas menjelaskan bahwa seorang ibu mempunyai kedudukan yang sangat mulia. Kasih sayang ibu tak terhingga. Kebaikan yang telah ia curahkan kepada anak-anaknya tak akan pernah terhitung. Cinta kasih ibu laksana mentari menyinari dunia. Terus terangi cahaya untuk alam semesta, tanpa pamrih. Ibu telah mengandung kita selama sembilan bulan, kemudian meregang nyawa saat melahirkan kita. Setelah kita lahir, ibu merawat, mengasuh, dan mendidik kita dengan ilmu agama dan pengetahuan yang bermanfaat, agar kelak kita mampu tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan berbakti pada orang tua, bangsa dan negara. Ibu adalah sosok yang penuh cinta dan kasih sayang, yang menjadikan rumah tangga penuh ketentraman dan ketenangan. Petuah-petuahnya yang bermanfaat, lembut, dan mendamaikan, serta menghapus duka dan lara yang berkecamuk di hati anaknya.
Jika ingin doamu terkabul, mintalah restu ibumu. Ridha Allah tergantung pada ridha ibu. Saking istimewanya sosok ibu, dalam agama Islam ibu adalah sosok ibu sangat diagungkan. Tak hanya dihormati, sosok ibu juga pantang untuk disakiti, diperlakukan tidak sopan juga dibentak oleh anaknya.
Apapun masakan yang dibuat oleh ibumu, itu menjadi masakan paling lezat dan menggugah selera. Ibu tahu betul apa masakan yang menjadi kesukaanmu. Meskipun masakan ibu sangat sederhana, ini akan terasa sangat enak dan tiada duanya. Berapapun usiamu, ketika sakit tetaplah memerlukan sosok ibu. Saat kita sakit, sosok yang paling dirindu untuk memberikan perawatan dan obat adalah ibu. Ketika sakit dan berada di dekat ibu, perlahan tapi pasti sakit itu akan sembuh dengan sendirinya. Kasih sayang dan doa-doa terbai ibu akan membuat kita merasa sangat nyaman selagi di dekatnya. Sosok ibu adalah sosok yang paling paham tentang kita. Saat kita bahagia, sedih atau pun sakit, tanpa mengatakannya pada ibu beliau akan tahu dengan sendirinya. Saking pahamnya dengan kita, ketika kita meletakkan barang milik kita dan kita lupa, ibu lah yang nanti akan mengetahui di mana tempat barang tersebut. Ingin curhat tentang semua masalahmu dan berharap ada seseorang yang bisa menjaga rahasia tersebut dengan sangat baik? Ibu lah orang itu. Ibu adalah sebaik-baiknya tempat curhat, sosok yang sangat terpercaya dan sangat pandai dalam menyimpan rapat-rapat semua rahasia kita.
Di dalam Al-Quran, ibu mendapatkan posisi yang sangat mulia, sehingga anak diwajibkan hormat dan berbakti kepada ibu terlebih dahulu, sebelum kepada ayah. Karena ibu merupakan sosok yang sangat istimewa. Inilah mengapa, berbakti kepada ibu merupakan salah satu amalan utama yang sangat ditekankan dalam Islam. Bahkan, hal tersebut dijelaskan dalam suatu hadis. Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?” Nabi SAW menjawab, “ibumu”. Dan orang tersebut kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Nabi SAW menjawab “Ibumu”. Orang tersebut bertanya kembali, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu”. Orang tersebut bertanya kembali, “Kemudian siapa lagi?” Nabi menjawab “Kemudian ayahmu” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis lain menerangkan bahwa ridha Allah bergantung kepada ridha orang tua, terutama seorang ibu. “Ridha Allah terdapat dalam ridhanya kedua orang tua dan murka Allah terdapat dalam murkanya kedua orang tua”. (HP. At-Tirmidzi). Banyak sekali bukti nyata bahwa dengan menghormati dan menyayangi orang tua, serta mendapatkan restu khususnya ibu, maka jalan hidup kita akan dimudahkan. Doa ibu juga dikatakan sebagai doa yang paling manjur jika berkaitan dengan anaknya.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka kepada ibu dan menolak kewajiban dan meminta yang bukan haknya dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, ada sebuah hadist yang menjelaskan mengenai kewajiban berbuat baik kepada ibu. “Sesungguhnya Allah berwasiat tiga kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian. Sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian. Sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat”. (HR. Ibnu Majah)
Hadis lain menerangkan, bahwasanya ia (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi SAW, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin berperang dan aku datang untuk minta petunjukmu”. Nabi SAW bersabda, “Apakah engkau memiliki Ibu?” “Iya”. “Menetaplah dengannya karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.” (HR. Ibn Majah, An-Nasa’i, Ahmad, Ath-Thabrani).
Seorang anak sudah sepatutnya untuk berbakti kepada orangtuanya. Seorang anak yang orangtuanya masih hidup, tetapi sedikit amal baktinya, maka Islam menyebut anak tersebut golongan yang merugi. Untuk itu, memuliakan seorang ibu menjadi salah satu kewajiban setiap anak, mengingat betapa besar peran dan perjuangan yang selama ini dilakukannya.
Setiap anak wajib berbakti kepada orang tuanya. Seorang anak tidak boleh membentak orang tua, apalagi durhaka kepadanya. Jika seorang anak durhaka kepada orang tuanya terutama ibu, maka Allah akan melaknat orang tersebut sampai dia meminta maaf kepada ibunya dan bertaubat kepada Allah. Bahkan ketika seseorang berbakti kepada kedua orang tuanya, berarti telah berbakti pula kepada Allah dan Rasulnya. Berbakti kepada ibu adalah kunci dikabulkannya doa. Pengabdian kepada ibu dikategorikan sebagai sebab masuk surga. Sebaliknya anak yang durhaka kepada kedua orang tua khususnya ibu, akan mendapatkan ganjaran setimpal. Hukuman yang akan ia terima bukan hanya di akhirat, akan tetapi ia akan menerima akibat ulahnya di dunia.
Memuliakan ibu adalah kewajiban sebagai anak. Berbakti kepada ibu merupakan tindakan yang dapat dilakukan seorang anak untuk Memuliakan ibu. Bakti anak terhadap ibu dapat berupa tindakan : pertama, bertutur kata yang baik pada ibu. Berkatalah kepada ibu dengan suara yang sopan dan kata-kata yang lembut. Jangan sekali-kali berbicara kasar atau mengucapkan kata “ah”. Kedua, mendoakan ibu. Doakanlah ibu pada setiap kesempatan agar diberikan ke’afiatan oleh Allah SWT. Dan apabila ibu jika sudah wafat, kirimilah beliau dengan bacaan Al Qur’an dan tahlil serta bersedekahlah dengan niat bahwa pahalanya dihadiahkan buat ibu. Ketiga, memprioritaskan ibu. Jika memohon bantuan, maka segeralah untuk memenuhi keinginan beliau, tunda dulu segala sesuatu yang dikerjakan. Keempat, membuat bangga ibu. Buatlah ibu bangga, caranya adalah jadilah insan yang bertaqwa. Kelima, memberi kehidupan yang layak pada ibu. Karena usia ibu sudah sepuh dan tidak mampu bekerja lagi, maka sebagai anak wajib memberikan sedekah kepada ibu. Penuhilah kebutuhan kehidupan sehari-hari sesuai dengan kemampuan. Keenam, merawat ibu di usia senja. Ibu yang sudah sepuh sebaiknya dirawat di rumah, jangan mengirimnya ke panti jompo. Bawalah ke dokter manakala beliau sakit hingga sembuh penyakitnya. ketujuh, menghormati pilihan ibu. Patuhilah apapun pilihan ibu mengenai sesuatu hal, seperti jodoh, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain. Kedelapan, melakukan apa yang diridhoi oleh ibu. Ridho Allah ada pada ridho Ibu, oleh karena itu jangan sekali-sekali melakukan perbuatan yang tidak diridhoi oleh ibu. Kesembilan, rutin memberi kabar bagi yang tidak tinggal bersama ibu. Jika sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dengan ibu di luar kota, maka kunjungilah ibu secara rutin, jika tidak bisa telponlah atau video call lah ibu. Kesepuluh, berbicara yang menyenangkan ibu. Berilah ibu kabar yang baik dan menyenangkan. Jangan memberi kabar yang membuat hati ibu sedih.
Mari belajar kepada salah seorang sahabat Nabi yang bernama Uwais Al-Qarni. Pemuda ini tidak pernah berjumpa dengan nabi. Pemuda ini merupakan seorang pemuda miskin yang tinggal di pinggiran Yaman. Uwais Al-Qarni merupakan seorang pemuda yang tidak terkenal, miskin, dan memiliki penyakit kulit. Tak ada orang yang mengenalnya bahkan namanya pun tak pernah dikenal. Namun ia merupakan pemuda yang pernah disebut oleh Rasulullah SAW sebagai pemuda yang sangat dicintai oleh Allah dan terkenal di langit. Sebab kecintaan Allah kepadanya dikarenakan ia patuh dan menghormati ibunya yang sakit lumpuh. Suatu waktu, Uwais meminta izin kepada sang ibu untuk pergi ke Madinah dalam rangka untuk melepaskan kerinduannnya kepada Rasulullah. Sang ibu memberinya izin untuk pergi, namun dengan syarat agar setelah berjumpa Rasulullah ia cepat pulang kembali karena ibunya yang sakit-sakitan. Setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang, Uwais tidak mendapati Rasulullah di rumahnya karena sedang memimpin peperangan. Meski kerinduanya amat besar terhadap Rasulullah, Uwais lekas pulang demi ibunya. Ia hanya menitip pesan kepada Siti Aisyah ra. Kemudian pada kesempatan yang lain, sang ibu meminta Uwais untuk mengantarkannya pergi haji. Uwais tidak mau menolak walaupun mereka merupakan keluarga yang miskin, dengan sekuat tenaga ia menggendong ibunya yang lumpuh itu untuk berziarah ke Baitullah. Meski belum pernah berjumpa dengan Nabi, Rasulullah seperti sudah mengenal betul pemuda miskin itu. Ia memuji Uwais dengan mengatakan kepada para sahabat yang lain, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi”. (HR. Ahmad).
Dari uraian diatas, maka sebagai seorang anak sudah sepantasnyalah untuk memuliakan ibu, mengingat perjuangan seorang ibu yang begitu berat dalam melahirkan, membesarkan dan mendidik kita hingga menjadi dewasa. Muliakanlah ibu dengan berbakti kepada beliau. Percayalah, jika memuliakan ibu, insya Allah hidup akan menjadi mulia. Aamiin.