Palangka Raya, KP – Misi dagang Jawa Timur (Jatim) dengan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah mencapai233 milyar rupiah lebih, Hal itu disampaikan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat MoU bersama mitra usaha masing-masing di Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (14/12) siang.
Ia menyatakan siap bekerjasama dalam berbagai bidang seperti salah satunya bidang pengembangan sumber daya manusia maupun bidang lainnnya
“Salah satu langkah lainnya menambah kapasitas dan jadwal penerbangan Surabaya-Palangka Raya, setiap hari dari satu menjadi dua kali, yakni City Link dan Lion Air,” kata Khofifah.
Ia mengaku, Pihaknya juga sedang mengkaji penerbangan langsung Palangka Raya ke Kota Malang, pasalnya di Malang banyak mahasiswa Kalteng yang menimba ilmu disana, Terlebih, Kota Malang menjadi tempat tujuan wisata favorit dintanah air setelah Bali.
Menurut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Jatim memiliki manufaktur sehingga pengusaha Kalteng yang banyak kelapa sawit bisa mengolahnya di Jatim agar kinerjanya lebih kencang lagi.
Sementara itu, Wagub Kalteng Edy Pratowo mengungkapkan Pemprov Kalteng membagi tiga zona pembangunan berdasarkan potensi sumber daya alamnya (SDA) masing-masing wilaya barat, wilayah tengah dan timur.
Ketiga wilayah itu memiliki sumber alam perkebunan sawit, pertambangan biji besi, kehutanan, tambang bara emas, dan lainnya. Sehingga Kalteng secara ekonomi mampu tumbuh dan pulih mencapai lebih dari 7,4 persen.
Meski demikian diakuinya, Kalteng khusunya hasil pertaniannya masih bergantung hasil pertanian di Jatim dan Kalsel. Dengan kerjasama itu diharapkan produk pertanian harganya lebih murah, tidak lagi mempengaruhi inflasi yang cukup tinggi di Kalteng.
Kalteng disebutkannya, juga memiliki kekayaan seni budaya untuk menarik turis. Ditegaskan misi dagang itu merupakan momentum terbaik untuk membangkit ekonomi baru yang besar pasca pandemi.
“Semoga dengan kerjasama ini Kalteng akan semakin maju dan semakin berkah dikemudian hari,” ujar mantan Bupati Pulang Pisau dua periode itu.(Drt/KPO-1).