Oleh : Ratih Rismayani
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Selain makhluk sosial, manusia juga merupakan makhluk yang dinamis. Manusia dibekali akal pikiran oleh Tuhan sehingga dalam penghidupannya, manusia selalu mencari cara untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Tidak mungkin bagi manusia bila bersifat statis. Oleh karena itu manusia sangat dekat sekali dengan yang namanya perubahan, salah satunya adalah perubahan sosial.
Perubahan sosial didefinisikan sebagai proses pergeseran atau transisi pada tatanan atau sruktur dalam masyarakat, yang mencakupi sikap, pola pikir yang inovatif guna memperoleh kehidupan yang lebih baik dan bermartabat. Para tokoh yang angkat bicara tentang perubahan sosial diantaranya Mac Iver, Kingsley Davis, Selo Soemarjan, dan William Ogburn. Perubahan-perubahan sosial akan terus terjadi selagi masih adanya interaksi antar manusia dan masyarakat. Hal ini menjadi gejala yang normal terjadi dari pergaulan hidup manusia di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur biologis, geografis, ekonomis, dan kebudayaan juga menjadi factor terjadinya perubahan sosial guna mempertahankan keseimbangan masyarakat. Perubahan ini dapat menyebabkan transisi atau pergeseran pada banyak bidang atau sektor dalam masyarakat sosial, oleh karenanya perubahan sosial yang ada di dalam masyarakat tidak boleh dinilai dan dipandang dari satu sisi dan sudut pandang saja saja. Hal tersebut berarti, perubahan sosial a
kan terus terjadi pada setiap elemen dari masyarakat itu sendiri. Gejala yang ada pada perubahan sosial di masyarakat tersebut dapat dilihat melalui terjadinya perubahan sistem nilai ataupun norma yang berlaku di masyarakat saat itu dan juga yang tidak berlaku lagi di masyarakat. Tentu saja, perubahan sosial tersebut dapat terjadi bukan serta merta karena masyarakatnya saja yang menginginkan perubahan, di samping itu terdapat hal lain seperti misalnya karena terdapat perkembangan dari beberapa bidang atau sektor, khususnya teknologi.
Seiring berjalannya waktu, zaman demi zaman, masa demi masa, dari generasi ke generasi, perubahan selalu terjadi dan salah satu yang paling menonjol dan sangat kita rasakan saat ini adalah teknologi. Pada zaman dulu banyak hal dilakukan secara sulit dan rumit, namun seiring dengan berjalannya zaman, pemikiran manusia juga semakin maju dan berkembang. Manusia mulai menciptakan hal-hal yang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya, bukan hanya tentang tercukupi tapi tentu saja terdapat kemudahan di dalamnya. Berbicara mengenai teknologi, tentunya pasti ada teori dan pemikiran yang mengawali terjadinya perubahan tersebut. Yakni adanya teori modernisasi. Sekarang mari kita bahas, Apa sih teori modernisasi itu?
Teori modenisasi atau juga disebut modern klasik terjadi dengan sempurna dalam tiga fase, fase pertama (1950-an dan 2960-an), fase kedua (1970-an dan 1980-an), fase ketiga (1990-an). Berdasarkan asumsinya, teori ini bersumber dari konsep teori evolusi. Kemudian asumsi kedua bersumber dari teori fungsionalisme. Proses modernisasi ini tak dapat dihentikan, proses ini juga dipandang sebagai proses yang tak tak akan berjalan mundur, modernisasi diakui sebagai jawaban universal mengenai persoalan dunia tanpa mencermati karakter tradisionil negara dunia ketiga. Terdapat karakteristik pada keberlangsungan terjadinya teori ini, yakni yang pertama modernisasi membutuhkan durasi waktu yang lama dan panjang, hal ini dilihat sebagai proses volusioner (bukan revolusioner), yang kedua modernisasi dianggap sebagai perubahan yang progresif, modernisasi dipandang sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan diminati, kemudian yang keempat modernisasi membutuhkan waktu beberapa generasi atau bahkan bertahun-tahun dan berabad-abad agar bisa sampai pada tahapan akhirnya.
Berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan di atas, tentu saja kita melihat hal ini sangat bekorelasi dengan apa yang terjadi pada perkembangan teknologi. Teknologi sendiri juga banyak sekali macamnya, namun di penjelasan kali ini saya akan berbicara tentang media pesan, dari zaman dahulu hingga kini. Dari era lisan hingga teknologi, dari zaman masih menggunakan surat-menyurat untuk melakukan komunikasi jarak jauh, hingga kini bisa komunikasi via internet dan telfon genggam yang luar biasa canggihnya.
Berbicara mengenasi media massa yang terdapat pada sekarang ini, tidak lepas dari cerita sejarahnya yang melalui berbagai fase krusial kehidupan manusia. Butuh melewati waktu berpuluh-puluh tahun atau mungkin sudah ribuan tahun lalu sejarah perkmbangan dan pertumbuhan itu muncul dan dimulai. Media bisa tercipta merupakan hasil dari yang dinamakan “komunikasi”. Media dan komunikasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, keduanya saking terhubung dan terkait. Mengapa bisa begitu? Bisa dilihat dari definisi media yang menjadi saluran yang diperlukan guna penyampaian informasi atau pesan. Jadi, komunikasi merupakan bentuk kegiatannya sedangkan media merupakan wadah atau tempat penyalurannya.
Kata media berasal dari Bahasa latin, kata ini adalah bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiahnya, kata tersebut memiliki arti sebagai “pengantar” atau “perantara”, yakni perantara antara sumber pesan ( a source ) dengan si penerima pesan (a receiver). Jadi dari pengertian yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sarana atau alat yang dipakai sebagai penyampaian pesan dari sang komunikator kepada publik. Sebelum media dimanfaatkan sebagai sarana berkomunikasi, orang-orang pada zaman dahulu melakukan kegiatan komunikasi secara langsung tanpa melalui media dan perantara apapun.
Seperti halnya yang telah disebutkan pada karakteristik bahwa perubahan sosial pada teori modernisasi ini membutuhkan waktu lama dan bertahun-tahun, perkembangan media juga memiliki empat era dalam sejarahnya, yakni ada era lisan, era tulisan, era percetakan, dan yang paling terakhir adalah era teknologi.
Pertama-tama mari membahas dulu tentang era lisan. Tentu sudah tidak asing lagi, bahwa salah satu cara berkomunikasi adalah menggunakan lisan, sesuatu yang terdapat langsung pada tubuh kita sendiri. Era lisan ini juga bisa dikatakan sebagai awal mula dari pemanfaatan media. Pada masa ini, merupakan menjadi gambaran dimana manusia mulai bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. Era lisan ini diperkirakan berlangsung sekitar 300.000 tahun–200.000 tahun sebelum masehi. Di dalam buku Komunikasi massa karya Nuruddin, ia memberitahu bahwa manusia di era ini mulai mempunyai ability dalam berbicara dan berbahasa walaupun terbata-bata pada masyarakat tertentu. Manusia yang menjadi ciri pada era ini adalah manusia jenis Cro Magnon.
Kemudian setelah era tulis-menulis muncul, manusia mulai berinovasi lagi. Yang tadinya hanya menulis pada archa goa ataupun tanah liat, kini mulai berkembang pada media cetak sebagai penerus dan pelengkap perkembangan era aksara. Sejarah mencatat era percetakkan ini dimulai sekitar tahun 1450 ketika Johan Gutenberg pertama kalinya menemukan mesin cetak. Kemudian setelah itu munculah era Penny Press pada tahun 1833, yang mana Ia mulai mencoba untuk melakukan perkembangan pada mesin cetak yang mulanya ditemukan oleh Johan Gutenberg tersebut. Mesin cetak beroperasi pertama kali ditemukan di Cina pabad ke-13, lalu kemudian metode ini disebarluaskan hingga ke Eropa. Seiring berjalannya waktu mesin cetak terus mendapati penyempurnaan, sampai pada akhirnya Buku menjadi salah satu alat penyampaian informasi yang paling krusial saat itu.
Dan yang terakhir, masuk pada era teknologi, yang dimana sampai sekarang ini pasti sangat dirasakan dan sering digunakan pada kehidupan sehari-hari. Bagaimana sejarahnya? Nah, semuanya bermula dari sang penemu alat telepon, yakni Alexander Graham Bell, kemudian ada juga Samuel Morse yang menemukan telegraf, selain itu ada juga Guglielmo Marconi yang berperan penting pada era itu karena pertama kali mengirim pesan lewat radio. Hal-hal yang telah disebutkan tadi merupakan sebagai langkah awal dan batu loncatan untuk manusia bisa menemukan sesuatu yang lebih canggih lagi. Seperti komputer, televisi, internet dan lain sebagainya. Yang sangat memudahkan manusia untuk melakukan segala aktivitas yang dulunya rumit, memakan durasi yang lama, bahkan tidak mungkin menjadi hal yang sangat mungkin. Sangat jauh sekali perbedaannya, dan berbabagai kebutuhan manusia pun dapat tercukup. Bukan tentang tercukupinya saja, tapi juga terdapat kemudahan di dalamnya.