Palangka Raya, KP – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Nuryakin menyatakan Pemerintah hadir ditengah pekerja, guna melindungi mereka dari kerugian kecelakaan tenaga kerja baik sektor informal maupun non formal.
Hal itu ia sampaikan saat memberi apresiasi atas penyerahan alat pelindung diri untuk 1.150 paket bantuan sektor perkebunan di wilayah Kalteng, di Palangka Raya, Jum’at (16/12).
Penyerahan dilaksanakan oleh Deputy Direkur BPJS Tenaga Kerja Wilayah Kalimantan Rini Suryani.
Menurut Sekda, dari data statistik bulan Agustus 2022, khususnya BPJS Ketenagakerjaan secara nasional dari 180.688 kasus kecelakaan kerja, 57 persen atau 102.992 kasus kecekaan sektor perkebunan.
Angka itu menurut Nuryakin cukup fantastis, sehingga secara bersama perlu meningkatkan awarenes atau kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dan langkah pihak BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan tersebut menjadi inspirasi pihaknya untuk mendukung program K3 di Kalteng.
Sekda juga menyambut baik upaya Ketenagakerjaan, yang melakukan sosialisasi iuran BPJS-KT seharga semangkok bakso ini jadi inspirasi bagi kami untuk mengambil langkah strategis ke depannya.
“Keamanan dan perlindungan pekerja harus menjadi perhatian bersama dari Pemerintah Daerah”, ujar Nuryakin.
Sementara itu Deputy Direktur Wilayah Kalimantan mengungkapkan yang perlu mendapat perhatian bersama baru 12 persen tenagakerja non penerima upah memperoleh perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
Sedangkan target yang ingin dicapai sampai beberapa tahun mendatang minimal 20 persen. Yang dimaksud bukan penerima upah seperti penjual pentol, tukang bakso, maupun pekerja informal lainnya.
Pihaknya secara simbolis menyerahkan penghargaan paritrana award kategori usaha kecil, pembayaran klaim kecelakaan senilai Rp 520,293 1,716 milyar untuk beasiswa.
Acara dihadiri Plt. Kadis Tenaga Kerja dan Transmigras Farid Wajdi, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kalteng Budi Wahyudi serta pihak terkait lainnya.(Drt/KPO-1).