Iklan
Iklan
Iklan
OPINI

Semarak Majelis Ta’lim di Banua

×

Semarak Majelis Ta’lim di Banua

Sebarkan artikel ini

Oleh : Ade Hermawan
Dosen STIA Bina Banua Banjarmasin

Fenomena Kesemarakan majelis Ta’lim di banua sangat menggembirakan, karena keberadaan majelis ta’lim di banua senantiasa dipadati oleh banyak jamaah yang haus akan ilmu agama. Di Banua kita Hampir setiap hari selalu ada pengajian-pengajian yang dilaksanakan di majelis ta’lim, mesjid dan mushola sebagai tempat jamaah menuntut ilmu agama. Biasanya pengajian ini dilaksanakan ba’da sholat subuh, ba’da sholat magrib, ba’da shoat Isya, dan ba’da sholat ashar.

Android

Banyaknya jamaah yang hadir dalam majelis ta’lim di banua tentu bukan tanpa alasan. Alasan mereka adalah sama yaitu untuk menuntut ilmu agama sebagai pegangan bagi mereka untuk beribadah kepada Allah dan bermuamalah sesuai aturan agama Islam. Dan yang lebih mereka harapkan adalah fadilat yang didapat oleh muslim yang mengikuti pengajian untuk menuntut atau belajar agama Islam yaitu Allah akan mengganjarnya dengan pahala yang sangat besar.

Majelis ta’lim merupakan salah satu wahana atau sarana dalam rangka transfer nilai-nilai agama. Dalam prakteknya majelis ta’lim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu. Majelis ta’lim bersifat terbuka terhadap segala usia, lapisan atau strata sosial dan jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat bisa pagi, siang, sore atau malam. Tempat pengajarannya pun bisa dilakukan di rumah, mesjid, mushalla, gedung, aula, halaman, dan sebagainya.

Fleksibelitas majelis ta’lim inilah yang menjadi kekuatan sehingga mampu bertahan dan yang paling dekat dengan umat islam. Karena secara fungsional majelis ta’lim mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya secara lahiriah dan batiniahnya, duniawiah dan ukhrawiah secara bersamaan, sesuai tuntutan ajaran agama Islam.

Pada era teknologi informasi sekarang majelis ta’lim menjadi tempat pembelajaran agama Islam paling diminati pada setiap daerah di Indonesia tak terkecuali di banua kita. Terlebih lagi dengan berkempang teknologi sekarang seperti media sosial membuat informasi tentang pembelajaran agama Islam melalui majelis ilmu menjadi menyeluruh bisa diakses semua orang.

Berikut ini adalah beberapa majelis ta’lim dan mesjid ahlussunah waljamaah di banua yang berhasil penulis himpun, yaitu : Majelis ta’lim Ar Raudhah sekumpul, majelis ta’lim Syima Mesjid Sabilal Muhtadin, Majelis ta’lim As-Shofa Banjarmasin, majelis ta’lim Bani Ismail Banjar Indah Banjarmasin, mesjid Jami Sungai Jingah, majelis ta’lim nurul Muhibbin Barabai, Mesjid Harun Aliyah Kota Citra Graha, Majelis ta’lim Kapuh Kandangan,

Di banua, banyaknya jamaah yang menghadiri surau pengajian di majelis ta’lim atau Mesjid sangat ditentukan oleh ke ‘aliman dan kejelasan sanad (gurunya guru yang bersangkutan) yang dimiliki oleh Gurunya (penceramah). Di kalangan ahlussunah waljamaah berlaku suatu ketentuan bahwa seorang penceramah baru boleh menjadi guru pada suata majelis ilmu atau pengajian manakala ia sudah mendapat izin atau mandat atau rekomendasi dari gurunya. Jadi kalau seorang guru belum memperoleh izin/mandat/rekomendasi dari gurunya maka tidak boleh atau tidak berani untuk memberikan tausiyah agama di majelis ta’lim.

Di banua kita guru-guru ahlussunah waljamaah hampir semuanya bersanad pada Al-Alimul al Alamah al-Arif Billaah al-Bahrul Ulum al-Waliy Qutb as- Syech al-Mukarram Maulana Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul). Berikut ini adalah guru-guru di majelis ta’lim di banua yang bersanad langsung dan tidak langsung (melalui murid Abah Guru Sekumpul) kepada Abah Guru Sekumpul yang berhasil penulis himpun. Guru-guru tersebut adalah : KH. Ahmad Bakeri (Alm) Gambut. Beliau adalah murid langsung Abah Guru Sekumpul. Beliau pernah mengisi pengajian di majelis Syima Mesjid Sabilal Muhtadin. KH Ahmad Zuhdiannor (alm) pernah mengisi pengajian di majelis ta’lim syima Mesjid Sabilal Muhtadin, Mesjid Jami, dan Mesjid Harun Aliyah Kota Citra Graha. KH. Syaifudin Zuhri (guru Banjar Indah). Beliau adalah murid langsung dari Abah Guru Sekumpul. beliau mengisi pengajian di Majelis ta’lim Bani Ismail. KH. Muhammad Bakhiet, Beliau mengisi pengajian di majelis ta’lim Nurul Muhibbin Barabai dan Balangan). Tuan Guru Ilham Huma
idi, beliau banyak mengisi pengajian pada majelis ta’lim dan mesjid di kota Banjarmasin dan luar kota Banjarmasin, majelis ta’lim beliau bernama As-Shofa. Tuan Guru Muhammad Rasyid Ridha, beliau mengisi pengajian di majelis ta’lim Al Mursyidul Amin dan Syima Sabilal Muhtadin. KH. Abul Hasan (alm) beliau pernah mengisi pengaji dan Mesjid di Mesjid Jami Hidayatul Muhajirin, Mesjid Kanzul Khairat Banjarbaru, dan mesjid Agung Al-Munawwarah Banjarbaru. Tuan Guru Syhabuddin, beliau mengisi pengajian di mesjid Da’watul Khair Banjarbaru, Mesjid Kanzul Khairat Banjarbaru, dan majelis ta’lim di rumah beliau. Tuan Guru Sam’ani, beliau megisi pengajian di Mesjid Jami Hidayatul Muhajirin dan Mesjid Kanzul Khairat Banjarbaru. Tuan Guru Syaifudin Ansari, beliau adalah tuan guru dari Martapura yang banyak mengisi pengajian di Mesjid-mesjid di Banjarbaru seperti Mesjid Jami Hidayatul Muhajirin, Mesjid Kanzul Khairat Banjarbaru, dan mesjid lainnya. Guru Muaz, beliau adalah murid langsung dari Abah Guru Sekumpul yang banyak mengisi pengajian di Martapura. KH. Wildan Salman, beliau mengisi pengajian di Majelis Ta’lim STAI Darusalam Martapura. KH. Munawwar, beliau mengisi pengajian di Majelis Ta’lim Kampung Melayu Martapura. KH Hasanuddin Badruddin, beliau mengisi pengajian di majelis-majelis ilmu yang ada di Martapura. Al-Habib Zein Al-‘Aydarus, beliau mengisi pengajian di Majelis Ta’lim Habib Zein Kampung Melayu Martapura. KH. Muhammad Ridwan (Tuan Guru Kapuh), beliau mengisi pengajian majelis ta’lim desa Kapuh Kandangan. Tuan Guru Muhammad Yanor (guru Kelua), beliau mengisi pengajian di majelis ta’limnya di kelua dan majelis ta’lim lainnya di luar Kelua. KH. Ahmad Barmawi (guru Kulur Ratau), beliau mengisi pengajian di majelis Ta’lim Desa Kulur Rantau. KH Asmuni (Tuan Guru Danau), beliau mengisi pengajian di majelis ta’lim beliau di sugai Danau. Tuan Guru Muhammad Hanafi (Gunung Raja Bati-Bati), beliau adalah guru muda yang mengisi pengajian di majelis Ta’lim Gunung Raja Bati-Bati.

Materi pengajian yang disampaikan oleh guru-guru di majelis ta’lim atau mesjid biasayna terbagi menjadi tiga materi, yaitu tauhid, fiqih, dan tasawuf. Salah satu materi tauhid yang banyak diajarkan adalah materi sifat 20. adalahTujuan diajarkanya materi tauhid meyakinkan kepada para jamaah mengenai keyakinan akan keesaan Allah SWT. Menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya yang wajib disembah. Sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara dan menentukan segala sesuatu yang ada di alam semesta. Inti dari ilmu ini adalah ilmu tentang mengenal Allah. Materi fiqih disampaikan oleh tuan-tuan guru kepada jamaah dengan tujuan untuk mengetahui dan melaksanakan syariat Islam dalam kehidupan manusia. Intinya adalah ilmu ini mengajarkan bagaimana cara melakukan kegiatan ibadah, seperti sholat, puasa, zakat, dan haji, dan muamalah. Di majelis-majelis ta’lim juga diajarkan ilmu tasawuf. Yaitu ilmu pembinaan akhlak. Yaitu ilmu yang dapat membantu jamaah untuk mewujudkan kestabilan jiwa, dan pengendalian hawa nafsu (penyucian diri dan akhlak). Disini diajarkan mengenai cara-cara yang bisa jamaah lakukan untuk melakukan pembersihan diri melalui penerapan ajaran-ajaran akhlak dan peresapan nilai-nilai agama secara bathiniah. Melalui materi ini diharapkan para jamaah pengajian mempunyai keinginan kuat untuk merasa dekat dengan Allah swt sehingga Allah dirasakan hadir di dalam dirinya. Inti dari ilmu ini adalah mengenai cara yang bisa dilakukan oleh para jamaah untuk mengobati penyakit hati.

Kita semua berharap agar keberadaan majelis-majelis ta’lim di banua kita akan berlanjut sampai akhir zaman sehingga dapat membawa dampak positif bagi kemaslahatan umat di banua tercinta. Karena berkat ilmu yang didapat dari hasil mengaji majelis ilmu dan kemudian mereka amalkan dalam kehidupan sehari-hari insya Allah akan menghasilkan umat muslim yang beriman dan bertaqwa. Aamiin ya Robbal aalamiin.

Iklan
Iklan