Banjarmasin, KP – CEKATAN dan cepat itulah yang dilakukan sehari-hari ibu muda Rabiatul Adawiyah. Maklum sebagai pengusaha kuliner tentu tak boleh berpakaian sembarangan. Selain rapi dan sederhana juga harus tertutup sehingga membuat para pembeli merasa nyaman menikmati sajian.
Diakui Mbak Rabi—begitu panggilan sehari-hari Rabiatul Adawiyah- jenis menu Street Food di Banjarmasin memang cukup banyak. Hanya satu yang membedakan barang jualan usahanya yakni Street Food 58 selain harganya murah juga rasanya bikin ketagihan.
“Kalau ngak percaya datang aja ke Street Food 58 Banjaramsin yang letaknya di depan Alpamart Jalan Adyakasa No 06 Banjarmasin,’’ucap perempuan hebat Rabiatul Adawiyah saat membuka percakapan bersama para pelanggannya.
Tak hanya rasanya beda, harga jajanan Street Food 58 Banjarmasin ini juga lebih terjangkau. Bagaimana tidak dari jenis cemilan yang dijual tak harus menguras kantongnya. Bahkan satu biji aneka jenis makanan yang dijual seharga 1000 K, sehingga cukup membawa recehan Rp5000 dibuat langsung kenyang dan ketagihan lagi.
Karena itulah, bagi warga kota maupun wisatawan yang ingin merasakan jajanan paling enak dan super murah hanya bisa ditemui di Street Food 58 Banjarmasin, tepatnya di Jalan Adykasa depan Alpamart, yang setiap hari buka dari pakul 17.00 Wita hingga malam sebelum pukul 23.00 Wita.
Selain cemilan yang tersedia selain Cireng, Lumpia, Tempe, Tahu, Bakwan, Pentol Telur, Telur Putih. Disamping aneka gorengan yang panas, tersedia aneka saos dari manis sedang hingga pedas. Begitu juga para pembeli bisa datang langsung, pesan lewat HP, IG, dan pembarannya pun bisa lewat Gopay, Link Aja, Iris hingga cas,
Diakui, Rabi, sebelum terjun menjadi salah satu bagian UKM, pada awalnya hanya karyawan disalah satu Resto ternama di Banjaramsin. Namun karena kondisi copid sehingga pemeli p-un turun. Dari salahkah tercetus ID bagaimana bisa dapur rumahnya bisa mengepul, dan akhirnya wanita jebolan SMA 4 Banjarmasin bertekat membuka usaha kekiniaan dengan nama Street Food 58 sampai sekarang.
Dipaparkan, memang omsetnya pun belum besar. Maklum setiap harinya baru bisa meraup rezeki tida tentu dan pernah tembus 657 ribu semalam dari modal 200 K. Namun bagainya dengan pecahan dengan jumlah tersebut sudah mampu menompang hidup keluaganya.
“Untuk sementara kuliner ini hanya dibuka setiap sore pukul 17.00 hingga malam dengan sudah memasuki tahun ketiga jumlah pembelinya rata-rata para pelangganya dari kalangan pengusaha, pelajar, mahasiswa, swasta hingga masyarakt perbankan,’’papar Rabiatul lagi.
Ia berharap dengan lokasi menyewa di halaman Alpamart nanti bisa membeli lokasi sendiri. Namun darinya yang diinginkan pada saat ini bisa membuka cabang baru, Tetapi sampai sekarang masih belum ada sokangan dana modal sehingga yang paling penting sekarang adalah bertahan di kondisi dunia dilanda krisis. (nau/K-1)