Berdasarkan data, anggaran belanja daerah Pemprov Kalsel tahun 2022 mencapai Rp8,123 triliun
BANJARMASIN, KP – Tidak seperti realisasi pendapatan yang angkanya hanya 0,3 persen mencapai 100 persen, realisasi belanja masih jauh angka yang ditargetkan.
Realisasi belanja Pemprov Kalsel ditarget mencapai 95 persen, namun berdasarkan perhitungan angkanya baru 87 persen.
Meski begitu, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kalsel, Subhan Nur Yaumil, melalui Kabid Akuntansi, H. Idris, menggarisbawahi perhitungan masih belum 100 persen.
Artinya masih ada beberapa data yang perlu dikonfirmasi bersama dengan SKPD selaku pengguna anggaran.
“Semua yang masuk di aplikasi pelaporan belum sepenuhnya terverifikasi. Dalam minggu ini kami menyelesaikan verifikasi melalui rekonsiliasi,” beber Idris.
Diakui Idris laporan yang masuk dari SKPD ke aplikasi sudah sampai dengan belanja bulan Desember.
Dari data tersebut, lanjutnya, perlu diverifikasi apakah datanya benar atau ada perbaikan.
Ia menyatakan sampai rekonsiliasi selesai baru data tersebut dinyatakan 100 persen.
“Kadang ada kendala di internal SKPD misalnya, sehingga belum 100 persen melaporkan.
SKPD Pemprov kan jumlahnya banyak, termasuk SMA/SMK yang ada di pelosok-pelosok tentu perlu waktu untuk menyelesaikan laporan tidak dikunci tanggal 31 Desember.
Intinya data tersebut masih bergerak tapi persentasenya tidah jauh lagi,” ucap Idris.
Berdasarkan data, anggaran belanja daerah Pemprov Kalsel tahun 2022 mencapai Rp8,123 triliun.
Realisasi belanja dari perhitungan sementara Rp7,1 triliun atau 87 persen. Terdapat 4 komponen belanja, yaitu belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga dan belanja transfer.
Dari komponen belanja itu, belanja operasi yang di dalamnya mencakup belanja gaji dan tunjangan pegawai, paling boros.
Hampir seluruh alokasi belanja untuk belanja operasi.
Realisi operasi mencapai Rp3,955 triliun dari target Rp4,657 triliun atau 84 persen.
Pada sisi lain, belanja modal yang di dalamnya mencakup anggaran pembangunan fisik seperti jalan, jembatan, hingga gedung hanya terserap 77 persen.
Dari alokasi anggaran Rp1,301 triliun terealisasi Rp1,013 trilun.
Berikutnya, realisasi belanja tidak terduga cukup besar mencapai 92 persen. Dari alokasi Rp82 miliar terealisasi Rp75 miliar.
Terkahir, realisasi serapan belanja paling besar dark komponen belanja transfer.
“Belanja transfer di dalamnya mencakup bagi hasil pajak kepada kabupaten kota dan bantuan keuangan provinsi kepada kabupaten kota.
Realisasinya mencapai 99 persen. Dari alokasi Rp2,083 triliun terealisasi Rp2,081 triliun,” pugkas Idris.
Terpisah, Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan Dinas Kehutanan Kalsel, Syarif Rahman, menambahkan realisasi belanja keuangan Dinas Kehutanan mencapai 93,96 persen.
Dari alokasi anggaran Rp51 miliar terealisasi Rp48 miliar.
“Dari sisi realisasi fisik terealisasi 97 persen.
Perhitungan itu masih sampai tanggal 29 Desember, jadi masih belum 100 persen,” bebernya. (mns/K-2)