Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarbaru

Cuaca Buruk, Dinkes Banjarbaru Peringatkan Potensi KLB Selain DBD

×

Cuaca Buruk, Dinkes Banjarbaru Peringatkan Potensi KLB Selain DBD

Sebarkan artikel ini
Hal 10 2 Klm BJB 1

Banjarbaru,KP- Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Kesehatan memperingatkam masyarakat terkait adanya penyakit yang berpotensi menjadi KLB atau Kejadian Luar Biasa. Dimana dingga pekan kedua di awal Januari 2023, sudah ada ratusan kasus dari sejumlah penyakit terdeteksi.

Dimana ada beberapa jenis penyakit yang masuk kategori potensi KLB, selain demam berdarah dengue (DBD), penyakit diare akut sejauh ini malah paling banyak kasusnya.

Kalimantan Post

Ahli Epidemiologi Dinkes Kota Banjarbaru, Edi Sampana merincikan dari data yang masuk dari laporan tiap puskesmas dan RS di Banjarbaru, sejauh ini kurang lebih ada 217 kasus yang terjadi

“Kasus ini tergolong potensial KLB. Jadi sampai pekan kedua ada 217 kasus yang masuk kategori dari total 6000 lebih kunjungan ke faskes di Banjarbaru,” jelasnya.

Dari data tersebut kasus diare akut menjadi puncak total angka dibanding kasus penyakit lainnya, yakni ada 96 kasus. Setelahnya ada suspek demam tifoid sebanyak 46 kasus lalu suspek dengue 34 kasus. Adapun, suspek campak juga tercatat ada 19 kasus.

Selain diare akut, Edi bahwa mengingatkan jika masyarakat perlu waspada tinggi terhadap DBD. Mengingat, DBD di Banjarbaru sudah termasuk kategori endemis setiap tahunnya.

“Banjarbaru adalah daerah endemis DBD. Kasus DBD biasanya banyak terjadi pada bulan November sampai Maret. Karena itu pada bulan-bulan ini kita harus waspada DBD dengan melakukan upaya pencegahan (3M plus),” ujarnya.

Edi menambahkan agar orang tua lebih aktif memerikan apabila menemukan anak yang panas tanpa sebab yang jelas, agar langsung dibawa ke dokter maupun fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

“Karena dari data kita, pekan pertama bulan Januari saja ada 24 kasus suspek dengue dan pekan kedua ini ada 34 suspek dengue. Ini harus jadi atensi bersama,” pungkasnya.

Baca Juga :  Wali Kota Hj Erna Lisa Halaby Sebut Penetapan Kelurahan Mentaos Bebas Maladministrasi Wujud

Agar tidak terjadi KLB, Dinkes Banjarbaru berusaha mengumpulkan data 24 macam penyakit yang berpotensi menjadi KLB. Selain itu, ada 12 fasilitas kesehatan yang terdiri dari 10 puskesmas di Banjarbaru, RSD Idaman dan RS Nirwana yang diminta membuat laporan mingguan, dilaporkan paling lambat setiap hari Senin. Sehingga adanya peringatan kondisi pra KLB yang harus direspons petugas dengan cepat. (Dev/K-3)

Iklan
Iklan