Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Kekurangan Pasokan Beras, Banjarmasin Datangkan Beras Jawa Barat Sekaligus Tekan Inflasi

×

Kekurangan Pasokan Beras, Banjarmasin Datangkan Beras Jawa Barat Sekaligus Tekan Inflasi

Sebarkan artikel ini
hal9 3klminflasi
BERAS JABAR – Kadis Perindag Banjarmasin, Ichrom Muftezar menjelaskan rencana kerjasama dengan Pemkab Pamanukan, Jawa Barat untuk memenuhi pasokan beras dan pengendalian inflasi, Kamis (5/1). (KP/yanto)

Untuk menekan inflasi sekaligus kekurangan pasokan beras, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin melakukan kerjasama dengan Kabupaten Pamanukan Jawa Barat.

BANJARMASIN, KP – Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin melakukan kerjasama pengadaan beras murah dengan Pemerintah Kabupaten Pamanukan Provinsi Jawa Barat.

Kalimantan Post

Kerja sama ini sebagai bagian untuk menekan angka inflasi dengan penguatan stok beras, termasuk mengatasi kekurangan pasokan beras, yang berdampak pada mahalnya harga beras lokal di Banjarmasin.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan untuk penekanan inflasi yang disebabkan kenaikan harga beras lokal, pihaknya telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dan Barito Kuala, namun pasokannya dianggap kurang memenuhi kebutuhan Kota Banjarmasin.

“Insya Allah, kita memohon kepada Pak Walikota, Pak Wakil Walikota serta Pak Sekda untuk berangkat ke Kabupaten Pamanukan Jawa Barat untuk kerjasama antar daerah,” katanya, Kamis (5/1), di Banjarmasin.

Menurutnya, beras yang dihasilkan Kabupaten Pamanukan memiliki ciri khas yang disukai warga Banjarmasin, yaitu beras yang pera atau karau dalam bahasa banjar.

“Berasnya tidak pulen dan lembek seperti beras unggul yang ditemukan pasaran, dengan harga berkisar sekitar Rp12 ribu per kilogram,” tambahnya.

Sementara ini, pasokan beras asal Jawa Barat ini belum diterima, karena kondisi belum panen.

Dirinya berharap langkah membeli beras dari Kabupaten Pamanukan ini untuk memberi masyarakat Kota Banjarmasin pilihan beras sesuai dengan selera.

Kerjasama ini bisa bersifat Goverment to Government (G to G) atau antar Pemko Banjarmasin dengan Pemkab Pamanukan, namun bisa Bussines to Bussines antar penjual beras Banjarmasin dengan petani di Kabupaten Pamanukan.

Pemilihan Kabupaten Pamanukan sebagai distributor beras, karena hasil pertanian mengalami surplus.

Baca Juga :  Komisi III DPRD Provinsi Kalsel Minta Pentingnya Pengadaan dan Instalasi listrik RTM

Sementara, untuk jumlah paket dalam menekan inflasi tergantung dari besaran dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterima Kota Banjarmasin.

“Semakin besar dana CSR yang diterima Kota Banjarmasin, maka semakin banyak juga jumlah kelurahan dan paket yang diterima masyarakat” pungkasnya. (mar/K-7)

Iklan
Iklan