Banjarmasin, KP – Komisi II DPRD Kalsel mendorong Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadi mitra kerjanya untuk bersinergi menekan sekaligus mencegah inflasi di wilayah Kalsel.
“Kita semua harus bersinergi untuk menekan inflasi yang terjadi di Kalsel, sebagai dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan lainnya,” kata Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, kemarin, di Banjarmasin.
Hal tersebut diungkapkannya usai rapat kerja bersama bersama Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Perdagangan, Badan Keuangan Daerah serta Biro Perekonomian Kalsel.
Imam Suprastowo mengharapkan agar mitra kerja ini bisa memikirkan dan melakukan langkah kongkret untuk menekan terjadinya inflasi, terlebih menghadapi Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Kita harapkan agar pada bulan puasa nanti, tidak terjadi lonjakan inflasi, yang berdampak pada kenaikan harga bahan pokok,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Diharapkan harga bahan pokok stabil, bahkan mengalami penurunan, sehingga terjangkau masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa, bukan kenaikan harga.
Lebih lanjut, Imam Suprastowo menghimbau agar mitra kerja memperhatikan cadangan pangan, mengingat inflasi terjadi, ketika permintaan dan penawaran tidak seimbang.
“Kita minta agar Badan Keuangan Daerah menganggarkan lebih banyak kepada dinas yang berkaitan dengan inflasi dan cadangan pangan,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VII, meliputi Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Kepala Badan Keuangan Daerah Kalsel, H Subhan Nor Yaumil mengatakan realisasi pendapatan daerah pada 2022 sudah melebihi target yang ditetapkan atau mencapai 103,82 persen.
“Setelah audit dan diperoleh angka dari sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) 2022. Nanti bisa dialokasikan untuk SKPD-SKPD yang memiliki program prioritas,” pungkasnya. (lyn/KPO-1)