
Kuala Kapuas, KP – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, , menyarankan kepada Balai Benih Ikan (BBI) di Sei Batang, Kelurahan Selat Barat, Kecamatan Selat, agar dapat mengembangkan perikanan terintegrasi.
“Ini dalam rangka upaya menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan,” kata Rosihan Anwar, di Kuala Kapuas, Jumat (27/1).
Hal itu disampaikan oleh legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, saat menyampaikan hasil reses perorangan anggota DPRD Kabupaten Kapuas, di daerah pemilihannya Kecamatan Selat.
Lebih lanjut Rosihan Anwar menyampaikan, bahwa keberadaan BBI diusulkan miliki produksi olahan perikanan berupa ikan kering jenis haruan atau gabus yang banyak diminati.
Selain memproduksi bibit ikan, sambungnya, juga bisa mengolah ikan haruan kering serta memelihara kodok jenis lembu. Sebab, paha kodok bisa dijual ke luar daerah.
Menurut wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas I Kecamatan Selat ini, bahwa budidaya katak lembu atau bullfrog bisa dikembangkan pada BBI yang dikelola Dinas Perikanan Kapuas itu, sebab bulllfrog ini salah satu jenis katak yang bisa dimakan serta memiliki nilai jual.
Dengan adanya BBI tersebut, diharapkan untuk dapat terus mengembangkan perikanan terintegras. Dengan keseriusan mengembangkan perikanan terintegrasi maka hasil akhirnya dapat menambah pendapatan asli daerah setempat.
“Harapan kita ke depan BBI menjadi tulang punggung perikanan, karena disana kita harapkan ada perikanan terintegrasi,” demikian Rosihan Anwar. (Iw)