Batulicin, KP – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi mengingatkan agar masyarakat bijak menggunakan media sosial (medsos), bahkan tidak mudah terprovokasi.
“Karena tumbuhnya paham radikalisme dimulai dari medsos,” kata Yani Helmi saat Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Pancasila, di Desa Saring Sungai Bubu, Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu, Jumat (27/1).
Bahkan tersebar dengan cepat, sehingga diperlukan pengendalian khusus agar tidak mudah terprovokasi, apalagi yang bertujuan memecah belah bangsa.
“Berita hoax (bohong) banyak tersebar di sosial media dan informasi yang dapat memecah belah bangsa, sehingga Desa Saring Sei Bubu ini harus dibekali wawasan kebangsaan,” ujar politisi Partai Golkar.
Untuk itu, Yani Helmi menekankan kepada warga yang dihadir agar cerdas dalam penggunaan alat digitalisasi sekaligus bisa menjaga tolerasi juga penting dilakukan.
“Sehingga, tercipta keharmonisan yang baik dan saling menghormati,” tambah Paman Yani, panggilan akrab Yani Helmi.
Apalagi Desa Saring Sei Bubu ini masih menerapkan sistem bergotong royong dan tentu harus terus bergulir, bahkan bekelanjutan dari tetangga hingga ke sejumlah warga lainnya.
“Jadi masyarakat agar senatiasa menjaga semangat persatuan dan kesatuan,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Paman Yani mengatakan, Pancasila itu adalah landasan Ideologi. Tetapi, masih saja ada yang memaksakan paham radikalisme ini, sehingga, perlu diwaspadai bersama. “Artinya apa, persatuan harus tetap dijaga,” ucap Paman Yani.
Sementara itu, Camat Kusan Tengah, Abdul Muis, menuturkan, sosialisasi wawasan kebangsaan dan pembinaan Ideologi Pancasila yang diberikan sangat penting baginya.
“Karena, hal tersebut merupakan bentuk sah penguatan terhadap empat pilar berbangsa dan bernegara di Indonesia,” kata Abdul Muis, yang mengharapkan hal ini bisa diimplementasikan masyarakat setempat.
Sejatinya, kata dia, radikalisme harus dicegah bahkan materi khusus tersebut perlu dibekali secara mendalam agar masyarakat dapat memilah dan mengantisipasi dampak negatifnya.
“Terutama tadi ada poin penting, yakni menjunjung tinggi NKRI dan menjaga persatuan bangsa. Ini juga merupakan konsesi kita bersama bahwa Pancasila adalah dasar negara yang telah disepakati,” imbuhnya.
Penyelenggaraan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Pancasila yang dilaksanakan ini juga menghadirkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kalsel, Harry Widhiyatmoko didampingi Dewan Pengawas LPPL Abdi Persada FM, Arief Rahman Hakim sebagai narasumber. (lyn/KPO-1)