Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Panen Durian, Ekonomi Warga Desa Baruang Terangkat

×

Panen Durian, Ekonomi Warga Desa Baruang Terangkat

Sebarkan artikel ini
15 kalteng5 2
Durian yang berhasil dikumpulkan warga desa Baruang (drt/kp)

Palangka Raya, KP – Sejumlah warga Desa Baruang, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan, sejak seminggu terakhir ramai panen durian, dan memasuki musim puncak durian runtuh.

Dampak durian runtuh di desa tersebut, ekonomi warga khususnya pemilik pohon durian terkerek (bertambah-red), ditengah murahnya harga komoditas utama setempat berupa karet.

Baca Koran

Seperti pengakuan salah satu warga Desa Baruang bernama tember (63) lebih dari 100 biji ia kumpulkan selama satu malam menunggu durian jatuh. ,Siang malam dia mengaku harus berada dipondok menanti durian, dan mampu mengumpulkan lebih dari 100 biji durian besar dan kecil.

Sedangkan nilai jual rata-rata Rp 15.000 per biji besar kecil diambil sendiri dari rumahnya, oleh pengepul. Untuk mengangkut durian sendiri dibantu anaknya menggunakan sepeda motor, yang jaraknya tak lebih dari 2 km.

Ditanya berapa pohon durian yang mereka kelola, diakui ada belasan pohon. Namun yang berbuah hanya lima pohon, dan itu pun tak banyak buahnya. Meski demikian cukup membantu terangnya.

Terkait pembeli pengepul, dijelaskan datang sendiri sampai dirumahnya di desa Baruang. Pengepul dari Buntok dan Ampah / Patai. Sehingga berapapun buah jatuh (masak dipohon) habis diborong, sehingga penjualan tak masalah bagi pihaknya.

Tengkolak diakuinya juga membeli buah yang masih dipohon, alias buahnya langsung dirontokkan dengan cara dipanjat. Harga satu pohon ia jual Rp 2 jutaan,dengan perkiraan jumlah buahnya tak kurang dari 400 biji

Penunggu buah durian runtuh juga dilakoni Pa’ Riky, dan Ibu Misnun (77) sering dipanggil Ineh Darit, bersama sejumlah anak dan cucunya. Kebetulan pohon duriannya persis diujung jembatan gantung seberang Desa Baruang.

Tiap malam bersama anak cucu, maupun keluarga dekat di desa setempat bermalam dipondok sederhana tanpa dinding, dan hanya berlantai tanah. Bila tidak dijaga, durian habis dipanen warga, keluhnya. (drt/k-10)

Baca Juga :  Dr Amalia Rezeki dan Perjuangannya Melestarikan Bekantan Menjadi Daya Tarik Tersendiri Bagi Wisatawan Coral Expedition Australia
Iklan
Iklan