Banjarmasin, KP – Tahun Baru Imlek 2023 akan jatuh pada 22 Januari, yang akan mengawali tahun kelinci. Adapun elemen tahun ini adalah air. Sehingga 22 Januari menjadi awal dari Tahun Kelinci Air.
Pedagang pernak-pernik Imlek di Banjarmasin menuturkan, warga di Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah mulai ramai berburu segala keperluan jelang perayaan Imlek.
Salah satunya adalah Ibu Ayu, pemilik Toko Nirmala (Mei Ching) di jalan Veteran, Banjarmasin. Ia mengaku, meski Imlek masih jauh, tapi animo masyarakat sudah tampak sejak awal bulan.
“Mulai awal Januari itu sudah ada pembeli yang datang, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, baru banyak pembeli kalau sudah dekat harinya,” ujar Ibu Ayu, saat dibincangi, Jumat (13/1).
Menurut Ibu Ayu, Imlek tahun 2023 ini adalah tahun kelinci, khususnya kelinci air. Dimana lambang kelinci adalah simbol umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa.
“Kelinci air menggambarkan
perdamaian kemakmuran dan panjang umur. Semoga tahun 2023 menjadi tahun harapan untuk kita semua,” ucapnya.
Ibu Ayu menjelaskan, semua jenis hiasan dicari orang, seperti lampion, tirai imlek, lilin, amplop angpao, dupa, sticker kelinci, kue keranjang dan aksesoris lainnya.
“Tapi saat ini yang paling laku itu lampion yang menggunakan baterai, harganya Rp150 ribu.
Kami harus menambah beberapa lusin lagi karena kehabisan stok. Pengiriman juga kita pakai yang cepat, lewat jalur udara biar lekas sampai,” ucapnya.
Ibu Ayu menambahkan, untuk pernak-pernik lainnya, seperti lampion susun dijual Rp 500 ribu sepasang. Lampion ukuran 10 inchi Rp 50 ribu. Mainan barongsai mini Rp 30 ribu. Adapula sticker kelinci untuk pintu Rp 25 ribu sampai Rp 60 ribu dan kue keranjang yang dijual Rp 25 ribu.
“Tahun ini bisa dibilang lebih ramai dari tahun lalu. Pelanggan yang datang tidak hanya dari Banjarmasin, tapi banyak dari Marabahan, Tanjung, Banjarbaru, dan Martapura,” bebernya.
Bahkan, lanjutnya, konsumen juga datang dari provinsi tetangga, Kalimantan Tengah, seperti dari Kapuas, Palangka Raya, Sampit, Buntok, Tamiang Layang, hingga Muara Teweh.
Selain dari kalangan rumah tangga, kata Ibu Ayu, pembeli juga banyak datang dari segmen perkantoran, perhotelan, cafe dan restoran.
“Banyak juga pelanggan dari kantor-kantor dan instansi, sebagian juga dari cafe-cafe. Kalau yang perorangan kebanyakan beli peralatan untuk sembahyang di rumah,” imbuhnya.
“Pembeli masih akan datang hingga hari terakhir menjelang tahun baru Imlek. Biasanya masih ada pembeli hingga H-1 sebelum Imlek,” ujar Ibu Ayu mengakhiri. (Opq/K-1)