Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Ratusan Desa Masih “Blank Spot” Dewan Kalsel ke Kemenkominfo RI Upayakan Pembangunan BTS

×

Ratusan Desa Masih “Blank Spot” Dewan Kalsel ke Kemenkominfo RI Upayakan Pembangunan BTS

Sebarkan artikel ini
1 bts
BLANK SPOT – Anak-anak berusaha mencarti jaringan dan Komisi I DPRD Kalsel ketika ke Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Jumat (6/1). (Ist)

Jakarta, KP – Ratusan desa masih “blank spot” dan anggota Dewan Kalsel dari Komisi I ke Kemenkominfo RI, mengupayakan pembangunan Base Transcelver Stations (BTS).

Ini agar bisa mengatasi wilayah di Kalsel, yang blank spot atau tidak ada sinyal.

Baca Koran

“Karena merupakan kewajiban negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap akses telekomunikasi dan informatika,” kata Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Hj Rachmah Norlias, usai kunjungan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Jumat (6/1).

Selain itu, juga untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta memperkuat ketahanan Nasional.

Apalagi wilayah blank spot telekomunikasi merupakan salah satu program Universal Service Obligation (USO) yang dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesisbiltas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

“Kita menginginkan agar wilayah Kalsel bebas dari blank spot komunikasi, dengan dibangunnya BTS di sejumlah titik pada 2023 ini,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN), didampingi Wakil Ketua DPRD Kalsel, Hj Karmila.

Rachmah Norlias mengungkapkan, BAKTI Kominfo ini memiliki beberapa program, salah satunya membuka akses internet di tempat umum, sekolah, puskesmas maupun kantor kepala desa.

“Kita harapkan ini bisa direalisasikan di Kalsel, agar daerah yang belum ada akses listrik dan blank spot dapat diusulkan program akses internet ini,” ujar Rachmah Norlias, sekaligus menghimbau agar daerah bisa memasukan usulan ke BAKTI Kominfo.

Sementara itu, Direktur Layanan TI (Masyarakat & Pemerintah), Danny Januar Ismawan menyambut kunjungan Komisi I DPRD Kalsel, untuk menjembati kesenjangan digital untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

“Mudah-mudahan ini bisa menjembati kesenjangan digital, terutama di daerah belum mendapatkan akses internet,” katanya.

Diketahui, untuk wilayah Kalsel hingga kini ada sekitar 316 desa yang blank spot jaringan telekomunikasi

Baca Juga :  Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim Dicegah Kejagung Bepergian ke Luar Negeri

Daan hal itu pernah diunghapkan

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalsel, Muslim.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenkominfo, karena memang kewenangan membangun BTS (Base Transceiver Station) itu ada di mereka.

Saat ini masih ada 316 desa blank spot di Kalsel yang perlu dibangunkan BTS,” terangnya. 

Dirinci, data titik blank spot tersebut tersebar di  Kabupaten Barito Kuala sebanyak 64 desa, disusul Kabupaten Banjar 46 desa, dan Kabupaten Tanah Laut 45 desa. 

Selain itu, di Kabupaten Kotabaru 38 desa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 33 desa, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 32 desa, Kabupaten Tanah Bumbu 18 desa, Kabupaten Balangan 16 desa, Kabupaten Hulu Sungai Utara 9 desa, Kabupaten Tapin 6 desa, Kabupaten Tabalong 7 desa. 

Sedangkan, di Kota Banjarbaru ada dua wilayah dan khusus Kota Banjarmasin, area blank spot sudah teratasi 100 persen. 

“Di Kalsel saat ini tersisa 9 persen yang masih mengalami blank spot jaringan telekomunikasi, yang tersebar di sejumlah desa pada beberapa kabupaten kota,” ujarnya. 

Ia sebut, pada 2022 beberapa provider telah membangunkan BTS, seperti XL AXIATA membangun BTS di 12 titik desa blank spot.

Kemudian satu titik oleh Indosat, dan satu titik oleh Smartfren. 

Pemerintah Provinsi Kalsel, berjanji untuk terus berupaya mengentaskan desa blank spot.

“Dalam renstra (rencana strategis) sudah kami cantumkan target kita terkait pengentasan desa blank spot ini sampai 2026.

Dan kami berharap ini bisa diselesaikan. Apalagi saat ini sudah 91 persen wilayah di Kalsel telah merdeka jaringan telekomunikasi,” ujarnya. (lyn/ant/K-2)

Iklan
Iklan