Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin merencanakan untuk memperluas TPA Basirih, yang diperkirakan hanya mampu bertahan dua tahun untuk menampung sampah.
BANJARMASIN, KP – Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin memperkirakan TPA Basirih bakal penuh dalam waktu dua tahun lagi, mengingat meningkatnya volume sampah mencapai 450 ton per hari.
Dari total luas lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sebesar 39 hektare yang berada di Jalan Gubernur Soebarjo, Kelurahan Basirih Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan, kini tersisa 2 hektare saja yang masih kosong.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan, dengan volume sampah Kota Banjarmasin yang mencapai 450 ton per hari, zona penimbunan sampah di TPA Basirih diperkirakan penuh dalam tempo dua tahun.
Untuk mengatasinya, DLH melakukan pembangunan jalan akses ke zona 15 dan 16, sebagai penampungan sampah yang baru, yang diperkirakan mampu menampung sampah selama lima tahun.
“Mudah mudahan Tim Anggaran dan DPRD Kota Banjarmasin bisa menyetujui akses jalan zona baru,” kata Alive Yoesfah Love.
“Kita berencana pada 2023 ini menambah lagi zona penampungan sampah sekitar empat hektare lagi, secara lahan” tambahnya.
Selain itu, DLH telah berupaya melakukan upaya pengurangan volume sampah yang dibuang di TPA Basirih dan menekan produksi sampah warga Banjarmasin, dengan cara pengurangan sampah plastik, TPS3R, hingga Bank Sampah.
“Program pengurangan sampah plastik sangat mengurangi volume sampah sampai 12 ton per hari,” jelas Alive Yoesfah Love.
Alive Yoesfah Love menambahkan, DLH juga mengkaji penutupan penampungan sampah (TPS) sementara, seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta, dengan alasan mengurangi volume sampah dan tempat penampungan sampah yang ada sudah tidak layak dekat dengan pemukiman penduduk.
“Untuk Kota Banjarmasin, alasan utama adalah kapasitas penampungan sampah sudah tidak mampu lagi mengejar produksi sampah warga pertumbuhan penduduk,” jelasnya.
Bahkan sejak 2020 hingga 2022, total ada 13 tempat penampungan sampah yang ditutup. Walaupun tidak menjelaskan TPS sementara yang bakal ditutup pada 2023, DLH telah mengevaluasi sejumlah TPS sementara.
“Agar tidak merasa kesulitan membuang sampah, DLH menyarankan warga untuk langganan sampah atau membayar paman gerobak untuk mengambil sampah dari rumah ke rumah,” ungkap Alive Yoesfah Love. (mar/K-7)