Rantau, KP – Anggota DPRD Kalsel, Wahyudi Rahman berupa membudayakan makna Pancasila kepada kaum milenial, agar tidak melupakan nilai-nilai Pancasila.
“Beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia,” kutipan Wahyudi Rahman, saat Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Ideologi Pancasila di SMA Negeri 1 Tapin.
Hal tersebut untuk mengingatkan kaum milenial agar tidak melupakan nilai-nilai Pancasila, mengingat pengaruh politik di zaman sekarang cukup meresahkan.
“Diperlukan pemahaman terkait revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai ideologi Pancasila agar terhindar dari pemahaman radikal,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Wahyudi Rahman mengatakan, perkembangan zaman yang sangat cepat banyak paham–paham yang mengemuka, sehingga pola pikir masyarakat rentan berubah dalam menyikapi nilai kebangsaan.
“Seiring perkembangan zaman nilai-nilai Pancasila banyak disalahartikan sehingga mempengaruhi pola pikir generasi milineal dalam menyikapi nilai-nilai kebangsaan,” ujar Gabas, panggilan akrab Wahyudi Rahman.
Generasi penerus bangsa ini harus paham dengan makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan terus raih prestasi dengan tetap selalu aktif di organisasi.
“Tidak hanya sampai di situ, namun juga di masyarakat agar terciptanya generasi muda milenial yang paham nilai-nilai ideologi Pancasila sebagai upaya membudayakan Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi bangsa, pandangan hidup, dan filsafat hidup NKRI,” jelas anggota Komisi IV DPRD Kalsel.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Tapin, H Rudiansyah mengungkapkan, letak geografis negara Indonesia ini diapit dua samudera yang dalamnya tercipta suatu keanekaragaman sosial dan budaya.
Berada di antara dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang dimana membuat Indonesia terletak di jalur perdagangan internasional melalui jalur laut dan udara, terutama pada daerah zona ekonomi eksklusif.
“Hal inilah menyebabkan Indonesia memiliki berbagai sosial budaya penduduk yang beragam, terutama dari Benua Asia,” ungkapnya. (lyn/KPO-1)