Iklan
Iklan
Iklan
HEADLINE

Arah Pembangunan Kalsel 2024, Realisasikan Ekonomi Inklusif

×

Arah Pembangunan Kalsel 2024, Realisasikan Ekonomi Inklusif

Sebarkan artikel ini
KESEPAKATAN - Penandatanganan kesepakatan antara Kepala Bappeda Kalsel dengan peserta forum konsultasi publik RKPD 2024, Selasa (14/2). (Ist)

Banjarbaru, KP – Perekonomian Kalsel pada tahun 2024 mendatanh diprediksi sama halnya dengan kondisi global mengalami banyak tantanban.

Hal itu tak terlepas dari kondisi dunia yang belum kondusif.

Android

Bahkan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kalsel, Dr. Ariyadi Noor, menyebut terjadi kekhawatiran akibat krisis tahun 2023. “Di samping itu juga masih ada perang Rusia dan Ukraina yang belum reda, dan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap perekonomian Kalsel.

Dampaknya energi dan pangan yang memincu inflasi dan berakibat daya beli masyarakat menurun,” ujarnya di sela Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kalsel 2024, di aula Bappeda, Selasa (14/2).

Menurut Ariyadi, selain tantangan ekonomi global perekonomian lokal juga mendapat tantangan dari sektor internal. Ia menyebut harus terjadi sinergitas antara provinsi dan kabupaten kota.

Dikatakannya, provinsi tidak bisa berhasil kalau tidak disupport kabupaten kota termasuk pemerintah pusat. “Pemerintah pusat harus mulai melihat bahwa Kalsel sebagai mitra pembangunan Ibu Kota Negara bukan sebagai pendukung lagi.

Jika itu semua bisa kita jalin maka tantanban internal bisa diminimalisir dan hasilnya lebih baik lagi,” bebernya.

Dalam rangka mendukung perekonomian daerah, arah pembangunan Kalsel 2024 adalah peningkatan kualitas daya saing daerah mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.

“Arahnya bagaimana prioritas pendidikan, kesehatan, kemudian ekonomi bisa jadi bagian daya saing daerah.

Termasuk infrastruktur dasar berharap juga ada hilirisasi industri yang dikembangkan dengan basisnya pertanian dan pariwisata,” bebernya.

Khusus pariwisata, Pemprov Kalsel terus berupaya mendorong Geopark Meratus menjadi bagian wisata andalan dengan basis lingkungan.

“Pada ujungnya nanti dampaknya pemerataan kesejahteraan.

Pertumbuhan ekonomi inklusif adalah pertumbuhan yang merata bukan eksklusif. Di situ ada prinsip keberlanjutam basismya ada pertanian dan semacamnya.

Kita ingin menggeser sumber daya alam tidak terbatukan ke sumber daya alam terbatukan seperti pertanian, UMKM, dan pariwisata,” katanya.

Lantas bagaimana dengan fokus infrastruktur Kalsel 2024?.

Ariyadi menyebut beberapa prmbangunan infrastruktur akan dituntaska 2024.

Pertamana penyelesaikan pembangunan tugu pal nol.

Di mana tugu ini salah satu andalah gerbang ibukota provinsi dan pemicu pariwisata serta ekonomi kreatif.

“Keberadaan tugu bukan hanya sekedar bangunan saja, tapi dampaknya bagaimana pariwisata bisa berkembang, ekonomi kreatif berkembang, keberadaannya multi player efek,” ucapnya.

Selanjutnya penyelesaian pembangunan Masjid Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari dan pembanginan gedung olahraga di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel.

“Di samping itu banyak juga yang sifatnya kemasyarakatan.

Seperti membangun bendungan tapi dananya APBN.

Juga ada beberapa jalan yang membuka isolasi daerah.

Gubernur sudah komitmen membuka isolasi daerah desa teprencil minimal bisa dilewati jalan bagus dan mulus,” pungkasnya. (mns/K-2)

Iklan
Iklan