Banjarmasin, KP – Rentetan hasil buruk yang diraih Barito Putera pada putaran kedua BRI Liga 1 tahun 2022-2023, memaksa tim sepakbola kebanggaan banua ini harus rela berada di dasar klasemen.
Dari 20 kali bertanding Barito Putera mengoleksi 16 poin, hasil dari 3 kali menang, 7 kali seri, dan 10 kali menelan kekalahan.
Situasi tak nyaman ini mengharuskan manajamen mengambil keputusan untuk mengakhiri kerjasamanya dengan pelatih kepala, Rodney Goncalves.
Kepada media, juru taktik asal Brazil ini mengatakan, berakhirnya kerjasama ini merupakan kesepakatan yang diambil manajemen Barito Putera dengan dirinya.
“Sejak saya bergabung, hubungan dengan manajemen, pemain dan staf pelatih sangat baik. Namun, sampai saat ini kita belum meraih hasil terbaik. Saya mengerti, saat tak ada hasil yang bagus memang harus ada perubahan,” ujarnya, Kamis (2/2).
Rodney mengaku tak nyaman dan merasa sedih dengan situasi seperti ini, lantaran belum mampu membawa Barito Putera memberikan hasil terbaik serta membanggakan suporter dan masyarakat pecinta sepakbola Banua tercinta.
Di sisi lain, Rodney pun menginginkan Barito Putera akan meraih hasil terbaik pada laga-laga selanjutnya sepeninggal dirinya.
“Saya juga berharap, bisa kembali lagi bersama Barito Putera di masa-masa mendatang dalam situasi yang tentunya lebih baik lagi,” ucapnya.
Sementara itu, CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, menyampaikan, sebenarnya manajemen tidak menghendaki keadaan seperti ini. Namun, berakhirnya kerjasama Barito Putera dengan Rodney Goncalves sudah menjadi kesepakatan kedua belah pihak.
“Kami sangat berterimakasih atas apa yang sudah dilakukan Coach Rodney,” ucap Bang Hasnur sapaan akrabnya.
Seperti diketahui, katanya, Coach Rodney datang di tengah-tengah kompetisi, untuk melanjutkan kerja dari pelatih kepala sebelumnya, Dejan Antonic.
Menurutnya, Coach Rodney selama memimpin tim berjuluk Laskar Antasari ini tidak dapat mengganti pemain saat klub tengah berjuang di klasemen bawah pada putaran pertama.
“Dalam keadaan sulit dia datang, dimana kita sangat mengerti situasinya seperti apa,” tuturnya.
“Saya harap para suporter dan masyarakat Banua tercinta juga tidak melihat hasilnya, karena yang kita perlukan saat ini adalah waktu untuk benar-benar membangun sebuah tim,” lanjutnya.
Disampaikan Bang Hasnur, PS Barito Putera didirikan oleh almarhum ayahndanya, H Abdussamad Sulaiman HB dan almarhumah ibunda Hj Nurhayati, tidak lain untuk membahagiakan masyarakat Kalimantan Selatan.
“Sementara dari hasil saat ini masih jauh dari yang diharapkan, dan dengan sangat menyesal kita harus mengakhiri kontrak dengan Coach Rodney,” tuturnya.
“Kami juga mendoakan, ke depan Coach Rodney bisa lebih baik lagi dalam karirnya,” tutupnya. (Opq)