Madi juga memperkirakan, harga beras Pamanukan pun bisa saja ikut naik pada bulan-bulan yang akan datang, karena makin banyak yang menggunakannya. “Mungkin naik sekitaran harga Rp 14.000 atau Rp 15.000 per liter,” sebut Madi.
BANJARMASIN, KP – Harga beras Banjar atau beras lokal masih melambung tinggi. Pasokannya yang sedikit memicu naiknya harga di pasaran Kota Banjarmasin dan sekitarnya.
Seperti dikatakan Madi, penjual beras di Pasar Lama, Banjarmasin. Menurutnya, memang beras lokal ini makin sulit didapat, sehingga harganya masih mahal, bahkan setiap bulan harganya bisa naik terus.
“Untuk jenis mayang usang sekarang harganya antara Rp 19.000- Rp 20.000 per liter, sebelumnya Rp 17.000.
Begitu juga beras mutiara, yang sebelumnya Rp 13.000 sekarang harganya sudah mencapai Rp 17.000 per liter,” ujarnya, Senin (13/2).
Kata Madi, beras Banjar ini satu tahun sekali panennya, makanya stoknya sedikit. Sedangkan beras Jawa, stoknya masih aman.
Beras lokal jenis lainnya pun turut naik, seperti unus mayang yang sebelumnya harga stabil Rp 15.000, saat ini sudah menjadi Rp 18.000 per liter.
“Kira-kira bulan Mei 2023 nanti petani mulai panen, tapi diperkirakan harga beras lokal masih tetap mahal. Soalnya, permintaan masyarakat masih tinggi,” imbuhnya.
Menurut Madi, sekarang masyarakat perlahan mulai beralih ke beras jenis Pamanukan, dari Jawa Barat, karena harganya jauh lebih murah.
“Harga beras dari Pamanukan ini sekarang Rp 13.000 per liter. Warga mulai banyak yang membeli, karena teksturnya hampir sama dengan beras lokal,” tuturnya.
Madi juga memperkirakan, harga beras Pamanukan pun bisa saja ikut naik pada bulan-bulan yang akan datang, karena makin banyak yang menggunakannya.
“Mungkin naik sekitaran harga Rp 14.000 atau Rp 15.000 per liter,” sebut Madi.
Mirna, Salah seorang warga, Sungai Andai, Banjarmasin, mengaku kenaikan harga beras lokal ini cukup mempengaruhi biaya pengeluarannya.
“Dulu harga beras yang paling baik itu paling Rp 12.000 sampai Rp 13.000. Sekarang mahal sekali, sudah dikisaran Rp 17.000 sampai Rp 20.000 per liter,. Harus pandai-pandai mengatur pengeluaran supaya cukup,” katanya.
Mirna sangat berharap, sebelum masuk bulan suci Ramadhan harga beras lokal bisa kembali normal. “Mudah-mudahan harganya bisa turun sebelum bulan puasa nanti,” ucapnya. (opq/K-1)