Tanjung, KP – Berhasil meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) dari nindya sekarang menuju utama, merupakan satu indikator yang mencerminkan apakah tingkat peradaban di tingkat sebuah kabupaten tinggi atau rendah, ini harga diri orang Tabalong.
Hal itu, sebagaimana diungkapkan Bupati Tabalong Dr Drs H Anang Syakhfiani M.Si, di acara acara pembukaan Rapat Gugus Tugas KLA Tingkat Kabupaten Tabalong, Senin (20/2) di Pendopo Bersinar Tanjung.
Di hadapan unsur Forkopimda, Camat se-Kabupaten Tabalong, para Kepala SKPD, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Tabalong, Lurah, Kades dan sejumlah hadirin lainnya, Bupati Tabalong meminta untuk mendalami kembali apa yang dimaksud KLA, “jika ditanyakan kepada salah satu camat, kepala desa atau lurah, mungkin tidak bisa menjelaskan tentang KLA,” ujarnya.
“Terlebih sekarang banyak pejabat baru, untuk itu saya ingin mereview kembali, bahwa KLA adalah kabupaten yang mempunyai sistem pembangunan yang berbasis hak anak, melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak, dan perlindungan k
khusus anak,” jelas Anang.
Dari pengertian ini menurut Anang, disimpulkan bahwa KLA merupakan satu indikator yang mencerminkan apakah tingkat peradaban di tingkat sebuah kabupaten tinggi atau rendah. “Maka saya sering mengatakan dari sekian banyak penghargaan yang kita terima yang paling bergengsi hanya ada dua, yaitu Adipura dan KLA, karena menyangkut tingkat peradaban orang Tabalong,” ujarnya.
“Jika ini tidak kita dapatkan berarti tingkat peradaban kita rendah, oleh sebab itu, ini bukan sekedar kita meningkat dari Nindya menjadi utama, tetap ini harga diri orang tabalong, karena yang berhasil meraih predikat Nindya ini hanya satu di Kalsel yaitu Tabalong, tingkat kota Banjarmasin, ini menunjukan tingkat peradaban orang Tabalong tinggi,” jelas Anang.
Lebih lanjut Anang menjelaskan bahwa peringkat ini bisa diraih karena tingkat heterogenitas Tabalong tinggi, keberagaman yang tidak mendominasi, bahkan dalam stakeholdernya lengkap. “Kenapa kita tidak dapat utama, sebab kontribusi dunia usaha Tahun 2022 masih kecil. Padahal, kita tidak ada yang tahu, makin tinggi status KLA, minat investor datang ke daerah itu semakin tinggi, mereka akan mempertimbangkan oleh sebab itu menurut hemat saya dunia usaha itu mendukung ini,” pinta Anang.
Di akhir sambutannya hari itu, Bupati Tabalong berharap tinggal selangkah lagi KLA Kabupaten Tabalong di peringkat utama, semua mendukung termasuk desa, sebab adalah kumulatif Kabupaten Tabalong, “ADD boleh digunakan untuk mendukung kegiatan ini, sebab dulu pernah ada edaran bupati bahwa minimal 50 persen ADD untuk infrastruktur, syaratnya material membeli di tempat, tenaga harus orang setempat, sebab dengan cara seperti itu akan ada tambahan penghasilan. Ini sangat aktual dengan kondisi sekarang. Kita perlu mewujudkan ketahanan ekonomi desa,” ujarnya.
“Kita telah melesat dari KLA pratama, madya, Nindya selangkah lagi utama, saya yakin jika kita berhasil meraih posisi utama, dampak positifnya akan kita rasakan, investasi nantinya akan bertambah, sehingga pajak dan retribusi juga akan meningkat, berarti PAD juga akan meningkat,” demikian pungkas Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani. (ros/K-6)