Tingginya genangan air akibat cuaca buruk dan banjir rob ini tak hanya disebabkan letak Banjarmasin di dataran rendah namun juga kurang fungsinya sungai – sungai yang fungsinya kurang maksimal
BANJARMASIN, KP – Hujan deras dengan intensitas tinggi ditambah pasang air laut membuat sejumlah kawasan di Kota Banjarmasin tergenang air.
Ketinggian genangan air ini bervariasi dari hanya beberapa centimeter hingga mencapai ketinggian 40 centimeter di kawasan bantaran sungai.
Kawasan yang tergenang air cukup tinggi ini berada di bantaran sungai yaitu kawasan mantuil dan bromo, kawasan kompleks Bandarmasih serta kawasan Kelayan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarmasin, Husni Thamrin mengatakan tingginya genangan air akibat cuaca buruk dan banjir rob ini tidak hanya disebabkan letak Kota Banjarmasin yang berada di dataran rendah namun juga akibat sungai-sungai yang tidak berfungsi maksimal.
“Kota Banjarmasin tidak hanya dikenal sebagai kota Seribu Sungai, yang mana fungsi sungai tidak menjadi fungsi pariwisata dan alat transportasi saja, namun menjadi fungsi pengendali banjir,”
Kearifan lokal masyarakat dalam mengelola banjir dikatakannya telah menghilang, dengan kenyataan banyak sungai yang tertutup, yang tersumbat kemudian banyak bangunan di atasnya.
Menurutnya banjir akan cepat surut kalau kondisi sungai mendukung dan lancar, kalaupun tergenang air tidak bakal dalam waktu yang lama.
Pihaknya telah meminta Dinas PUPR untuk terus melakukan revitalisasi dan normalisasi sungai hingga sungai-sungai kecil agar fungsi pengendali banjir tidak hilang.
Selain itu, Kajian Pencegahan Bencana BPBD Kota Banjarmasin juga menyoroti kebiasaan warga yang membuang sampah ke sungai dan saluran drainase turut membuat proses pengendali banjir semakin sulit.
Sudah sering kita temukan timbulnya genangan air akibat sungai dan drainase tertutup tumpukan sampah yang membuat air pasang sulit menjadi surut.
“Kita sering menghimbau dan meminta DLH untuk terus melakukan sosislisasi untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai”
Husni Thamrin menegaskan kalau semua langkah ini dijalankan maka Kota Banjarmasin bakal sulit tergenang air karena ada upaya pencegahan secara bersama-sama.
Sebab berdasarkan data ketinggian air di kawasan muara sungai barito, ketinggian air puncak bulan februari sebesar 2,6 meter, ini jauh lebih rendah dari bulan november-desember sebesar 2,9 meter.
Sementara, untuk pencegahan dan pemantauan banjir, BPBD Kota Banjarmasin bakal memasang Early Warning System atau EWS di sejumlah titik di kota banjarmasin, sehingga pemantauan ketinggian air berjalan secara otomatis tidak berdasarkan laporan masyarakat dan pemantauan manual oleh tim TRC. (Mar/K-3)