Banjarbaru, KP- Pasca banjir melanda 6 wilayah kelurahan di Kota Banjarbaru Rabu (22/2) malam, membawa banyak kerugian bagi masyarakat.
Selain harta benda, banjir “bah” (datang tiba-tiba) itu membuat peralatan hingga baju sekolah anak juga ikut rusak.
Seperti hal yang dialami Aziba siswa kelas satu sekolah dasar harus izin sekolah karena seluruh perlengkapan sekolahnya rusak dan tidak bisa di gunakan kembali.
“Baju, sepatu, tas dan buku rusak jadi gak bisa pergi sekolah Minggu ini,” ujarnya.
Aziba dan keluarga tinggal di rumah sewaan, yang berada di pinggir bantaran Sungai Kemuning.
Beruntung saat kejadian Aziba sekeluarga diperingatkan oleh tetangga dan bisa menyelamatkan diri dan kendaraannya.
“Kemarin pas di rumah ada yang bilang harus segera pergi dari rumah, soalnya airnya sudah tinggi.
Tidak ada yg bisa dibawa kecuali anak dan kendaraan.
Bahkan dokumen juga semua rusak,” jelas ibu Aziba.
Ketua RT 01 RW 04, Samsul menjelaskan pihaknya belum mendata keseluruhan anak yang tidak bisa sekolah karena banjir kali ini.
Namun di perkirakan ada 123 anak, dengan rincian anak laki-laki sebanyak 72 anak, dan perempuan 51 anak pada rentang usia 7-14 berada di lingkup RW 004 Kelurahan Kemuning.
“Kita belum tau data realnya berapa, tapi jika diperkirakan dari jumlah kepala keluar dan usia anak diperkirakan ada 123 dari enam RT yakni RT 015, 019, 003, 002, 004, dan 008 yang berada di dataran rendah dan langsung kena banjir,” jelasnya
Data tersebut disampaikan Samsul baru di satu RW saja, belum termasuk RW lain. Saat ini warga masih berfokus pada membersihkan rumah dan menyelamatkan beberapa aset yang masih berguna.
Samsul mengharapkan adanya bantuan pada perlengkapan sekolah untuk anak-anak mereka yang terendam air.
“Kalau baju mungkin masih bisa dicuci, tapi untuk peralatan belajar mungkin paling dibutuhkan karena baik buku belajar, buku tulis juga penting bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Wali Kota Banjarbaru Aditya saat di konfirmasi terkait bantuan untuk para siswa, pihaknya masih melakukan koordinasi dan mendata baik itu dampak pada infrastruktur juga pada masyarakat yang membutuhkan bantuan segera.
“Berkaitan hal tersebut sesegeranya akan kami kordinasikan,” pungkasnya. (dev/K-2)